Foto: - SYAFNIJAL DATUK SINARO
Dekom PTPN IV minta manajemen PTPN IV Regional 7 meningkatkan produktivitas lahan
BANDARLAMPUNG (AGRINA-ONLINE.COM). Dewan Komisaris (Dekom) PTPN IV minta jajaran manajemen PTPN IV Regional 7 meningkatkan produktivitas lahan (protas) meski leAGRINAtaknya di wilayah selatan bagian Sumatera yang memiliki pola iklim berbeda, sehingga hasil produksi berbeda. Hal itu disampaikan Dekom saat melakukan kunjungan ke Regional 7 Kebun & PKS Betung, Betung Krawo dan Rejosari, Kabupaten Lampung Selatan, akhir pekan lalu.
Kunjungan selama dua hari ini sebagai bentuk perhatian dari jajaran komisaris dan komite pengawas atas perseroan yang mereka awasi. Dekom yang berkunjung yakni Arief Budiono dan komisaris independen, Fauzi Yusuf dan Andi Wibisono. Dalam kunjungan ini Dekom didampingi Region Head PTPN IV Region 7, Denny Ramadhan, SEVP Operation, Oshutri Anwar dan SEVP Business Support, Bambang Eko.
Kunjungan rombongan komisaris merupakan bagian bentuk tugas dan tanggung jawab komisaris berupa pengawasan pelaksanaan kebijakan yang telah ditentukan oleh perusahaan. "PTPN IV Regional 7 ini memang salah satu regional yang harus diperhatikan, agar lebih maju," ungkap Dewan Komisaris, Arif Budiono di sela-sela kunjungan.
Ia menilai Regional 7 harus lebih diperhatikan karena posisinya berbeda dengan kebun kebun PTPN IV yang ada di wilayah utara Sumatera atau sebelah utara garis khatulistiwa. Ia juga meminta kepada semua asisten untuk membuat laporan yang sejujurnya, meskipun hasilnya jelek harus tetap dilaporkan, sehingga ke depannya kita bisa perbaiki.
"Harus ada perbaikan dan perbaikan ini akan disampaikan ke manajemen apa yang harus diperbaiki," tegas Arif.
Yang jelas, tambah Arif, kebun Region 7 ini harus diperhatikan lebih khusus agar lebih bangkit ke depannya.
Produksi Beda
Sementara, Fauzi Yusuf mengatakan, Region 7 letaknya di wilayah selatan Sumatera yang memiliki pola iklim berbeda, sehingga hasil produksi berbeda. Untuk itu, kunjungan ini penting karena sebaran produksi pertahun berbeda dengan mayoritas kebun PalmCo lainnya.
Disebutkannya, dari laporan yang disampaikan masih ada faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk menaikkan produksi dan trik mengatasi musim kering yang lebih panjang dibanding kebun PalmCo lainnya.”Mudah mudahan target untuk 4 bulan terakhir 14 ton perhektar bisa menjadi 26 ton per hektar,” harapnya.
Ia meminta agar Region 7 menata ulang tanaman yang masih bisa ditingkatkan produksinya. Agar, ke depannya kinerjanya bisa ditingkatkan lagi dengan meningkatkan produksi dan bekerja sesuai dengan SOP yang telah ditentukan.
Komisaris independen Andi Wibisono mengatakan, dari kunjungan di beberapa kebun Regional 7, masih ada harapan besar untuk meningkatkan produksi. Dalam kunjungan ini, Dekom juga melihat tanaman TBM 1 di kebun Betung Krawo. Andi menilai kebun ini sangat potensial, pertumbuhannya cukup bagus, standar tanamannya juga sudah memenuhi syarat.
“Tahun ini mari kita jadikan tantangan untuk memperbaiki produktivitas ke depan. Bila tanaman baik, perlakuan baik dan kompetensi SDM baik, Insha Allah akan ada hasil yang baik. Tantangan ini mari kita jadikan peluang, dengan perencanaan yang baik dan eksekusi yang baik. Ke depan saya yakin Regional 7 akan bisa menjadi lebih baik,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, komisaris juga meminta beberapa personel kebun untuk menghitung cadangan produksi yang tersedia di batang pohon di afdeling 1, 2 dan 3 Kebun Betung. Tandan buah yang ada ini merupakan hasil produksi hingga Desember 2024.
Sementara Region Head PTPN IV Reg 7, Denny Ramadhan melaporkan, keakuratan validasi data ini penting. Sisa tandan yang belum dipanen harus dikawal dengan benar karena ketika 1 tandan dicuri, berarti target tidak akan tercapai.
Selain itu, tambah Denny, pihaknya menata kembali komposisi tahun tanam. Ia juga mengucapkan terima kasih atas kunjungan komisaris. “Kunjungan ini membuat kami lebih percaya diri, agar Regional 7 ini dapat memberikan kontribusi kepada Palm co. Kami akan buktikan dengan capaian kinerja, kalau Region 7 harus bisa dan mampu memberikan hasil produksi yang tinggi," janji Denny.
Untuk tanaman ulang, jelas Denny, pihaknya mendasarkan acuan hasil produksi kurang dari 12 ton perhektar sehingga produksi tanaman mencapai 25 tahun. “Yang ada saat ini, produksi masih bisa mencapai 13 ton perhektar, ini masih bisa ditunda untuk dilakukan replanting, dengan terus melakukan perbaikan,” sebutnya.
Ia mengaku, secara produktivitas potensi kebun di Region 7 masih bisa dioptimalkan. “Dengan kerja keras yang sesuai SOP, dan perlakuan yang baik pada tanaman, Insha Allah bisa meningkatkan produksi,” tambahnya.
Syafnijal Datuk Sinaro (Lampung)