Kamis, 1 Pebruari 2024

Inovasi Katalis Memperkuat Pengembangan Bioenergi Berbasis Sawit

Inovasi Katalis Memperkuat Pengembangan Bioenergi Berbasis Sawit

Foto: Windi Listianingsih
Peneliti ITB berhasil memproduksi katalis lokal untuk mendukung pengembagan bioenergi

Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM) - Katalis menjadi loncatan besar bagi pengembangan bioenergi dan sektor industri di Indonesia. Sebab, Indonesia masih impor katalis dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan industri di dalam negeri, salah satunya industri kelapa sawit.
 
Kepala Laboratorium Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis (TRKK) Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Melia Laniwati Gunawan menjelaskan, katalis membantu sawit dalam proses konversi minyak sawit dan inti sawit menjadi bahan bakar nabati (BBN). "Katalis itu zat yang bisa mempercepat suatu reaksi sehingga kalau reaksinya cepat, reaksi ini bisa dikomersialkan untuk mengejar keekonomian. Hampir semua industri kimia untuk mengkonversikan reakksi kimia itu menggunakan katalis," terangnya.
 
katalis bisa mempercepat proses reaksi hingga triiliun kali lebih cepat daripada proses tanpa bantuan katalis. Sayangnya, 90% kebutuhan katalis di Indonesia masih didatangkan dari negara lain, seperti Jerman, Cina, India, dan Amerika Serikat. Dengan demikian, sambung Melia, Indonesia harus bisa menghasilkan katalis sendiri supaya tidak bergantung kepada negara lain. Maka, inovasi katalis yang dihasilkan ITB sangat penting perannya bagi kemandirian pemenuhan katalis nasional.  
 
Saat ini TRKK dan Pusat Rekayasa Katalisis (PRK) ITB memfokuskan penelitiannya untuk mengembangkan teknologi katalisis dan sistem pemroses minyak sawit dan minyak inti sawit menjadi berbagai produk yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi. Dengan menghasilkan katalis sendiri, ulas Melia, TRKK dan PRK ITB telah melakukan pengembangan teknologi katalisis dan proses untuk memproduksi bensin sawit atau bensa.
 
“Memang jumlah dan kebutuhan katalis ini ribuan karena menyesuaikan kebutuhan industri itu sendiri. Bentuknya juga beragam ada yang seperti serbuk dan pellet,” ujarnyapada Workshop Jurnalis Industri Hilir Sawit di Bandung, Jawa Barat, Rabu (31/1).
 
Melia juga meluruskan kekeliruan informasi di masyarakat yang kerap menyebut katalis berasal dari sawit. Katalis itu dapat berupa alumina dan berbagai macam logam, seperti nikel. "Kita punya sumber alumina tapi kalau untuk katalis, aluminanya belum bagus," imbuhnya.
 
Pada 2019 Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPKS) membantu pendanaan TRKK ITB untuk pengembangan katalis dan membangun unit produksi bensin sawit kapasitas 20 liter/hari. Selanjutnya, TRKK ITB bekerja sama dengan PT Pura Barutama pada 2019-2021 untuk merancang dan membangun unit pemroses produksi bensa skala 1.000 liter/hari.
 
"Walaupun masih banyak yang harus disempurnakan, unit proses produksi bensa pertama di dunia ini berhasil memproduksi bensa dengan RON sekitar 110-115. Bensa ini telah digunakan sebagai bahan bakar motor yang digunakan sebagai uji coba dari Bandung ke Sabang," ulasnya.
 
Di samping itu, pada 2015 Pertamina dan TRKK ITB berhasil melakukan uji coba proses produksi diesel biohidrokarbon menggunakan reaktor skala komersial milik Pertamina di RU2 Dumai dengan skema coprocessing. Keberhasilan ini diulang pada tahun 2019 yang didukung pula oleh DPBPKS dan sukses menghasilakn diesel biohidrokarbon D12.5 (campuran 12,5% diesel sawit dalam diesel fosil).
 
Lalu pada 2015, Pertamina dan Laboratorium TRKK ITB melakukan uji coba proses produksi diesel biohidrokarbon dengan reactor skala komersial Pertamina di RU2 Dumai melalui skema co-processing. Berikutnya, Pertamina, ITB, dan BPDPKS mampu memproduksi diesel biohidrokarbon dengan skema mandiri (stand-alone) untuk memproduksi D100.
 
Selain itu, Laboratorium TRKK ITB bersama Pertamina dan didukung BPDPKS berhasil memproduksi bioavtur J2.4 (campuran 2,4% biokerosene dalam avtur fosil). Saat ini bioavtur digunakan untuk uji terbang menggunakan pesawat terbang komersial milik Garuda, jenis Boeing 737-800.
 
 
Windi Listianingsih

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain