Jumat, 3 Nopember 2023

Sambut 2024, Industriawan Sawit Tetap Optimis

Sambut 2024, Industriawan Sawit Tetap Optimis

Foto: GAPKI
Kiri-kanan: Mona Surya (Ketua Panitia), Eddy Martono (Ketum GAPKI), Joefly J. Bahroeny (Dewan Pembina GAPKI) Andri Hadi (Dubes RI untuk Belgia, Luksemburg, dan Uni Eropa), dan Eddy Abdurrachman (Dirut BPDPKS) dalam seremoni pembukaan IPOC 2023 & 2024 Price Outlook

Nusa Dua (AGRINA-ONLINE) – Menghadapi dinamika ekonomi global, industri sawit sebagai penyumbang devisa terbesar tetap optimis menyambut peluang pada 2024. Hingga Agustus 2023, industri ini telah mendatangkan devisa berjumlah US$20,6 miliar. Devisa ini berasal dari ekspor produk sawit termasuk biodiesel dan olekimia sebanyak 23,4 juta ton.
 
Hal ini diungkap Eddy Martono, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dalam sambutan pembukaan Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) 2023 & 2024 Price Outlook di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali (2/11).
 
“Kita menyaksikan dinamika ekonomi global yang nyata, seperti pelambatan pertumbuhan ekonomi dan inflasi tinggi di sepertiga dari negara-negara di dunia diikuti kebijakan bank-bank sentral dunia mempertahankan suku bunga tinggi sehingga mengakibatkan beberapa bank di Amerika Serikat dan negara lain seperti Swiss kolaps lalu butuh bantuan pemerintah.
 
Di sisi lain kita melihat volatilitas harga sawit dan stagnasi produktivitas. Faktor-faktor ini mengindikasikan ketidakpastian dalam perdagangan global sehingga ketahanan bisnis perlu ditingkatkan,” ulas Eddy.
 
Selain itu, lanjut dia, perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan sampai sekarang juga berpotensi memberikan dampak yang panjang dalam suplai dan harga pangan dan energi dunia, Tambahan lagi berlakunya beleid baru European Union Deforestation Regulation (EUDR) bagi enam komoditas pertanian termasuk sawit yang tentunya menaikkan biaya produksi.
 
Performa industri sawit selama 2023 tidak lebih baik daripada tahun lalu dalam hal harga. “Namun kami memperkirakan harga akan ’bulllish’ pada 2024 karena beberapa faktor salah satunya El Nino yang kita alami tahun ini dan akan mempengaruh produksi tahun depan. Produksi Indonesia mengalami stagnasi karena terhambatnya peremajaan kebun rakyat. Sementara pemerintah melanjutkan program biodiesel B35 dan ada peningkatan konsumsi domestik untuk pangan dan industri sehingga stok Indonesia akan menipis,” imbuh Eddy.
 
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi industri sawit, “Kami berharap pemerintah dengan kebijakan yang tepat akan dapat menjadikan industri minyak sawit tetap tumbuh di tengah kondisi pasar dan ekonomi yang dinamis,” tandasnya.
 
Sementara itu Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutan sekaligus meresmikan IPOC 2023 & 2024  Price Outlook secara virtual mengatakan, “Minyak sawit merupakan cara yang berkelanjutan dan efisien untuk memenuhi permintaan minyak nabati yang terus meningkat. Kelapa sawit juga mendukung penyediaan bahan bakar transportasi yang lebih ramah lingkungan, seperti bahan bakar penerbangan berkelanjutan. Indonesia telah mengembangkan SAF yang dikenal dengan BioAvtur 2.4% atau J2.4.”
 
Terkait EUDR, Menko Airlangga menegaskan, “Terlepas dari kekhawatiran kami, Pemerintah siap berkolaborasi dengan Uni Eropa dalam membangun kerangka kerja yang mendorong pertanian berkelanjutan, termasuk produksi minyak nabati, dengan cara yang inklusif, holistik, adil, dan tidak diskriminatif. Sangat penting bagi Uni Eropa untuk mengakui dan menyadari sepenuhnya bahwa standar keberlanjutan nasional negara-negara produsen dapat memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk mengakses pasar Uni Eropa.”
 
IPOC 2023 edisi ke-19 ini, menurut Ketua Panitianya, Mona Surya, mendapat dukungan lebih kuat dari para pelaku industri. Mengusung tema “Enhancing Resiliency Amid Market Uncertainty”, Gelaran tahunan bergengsi GAPKI ini mampu menarik sekitar 1.500 peserta konferensi 20 negara, Sementara peserta pameran berjumlah 41 perusahaan yang memajang produknya dalam 105 stan.
 
 
 
 
Peni Sari Palupi

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain