Kamis, 4 Agustus 2022

UNGGAS : Digitalisasi Peternakan Unggas Ala Milenial

UNGGAS : Digitalisasi Peternakan Unggas Ala Milenial

Foto: Try Surya Anditya
Tampilan antarmuka aplikasi AyoTernak.id

Mengusung konsep aggregator, platform Ayoternak.id diharap mendisrupsi pasar dan memberikan nilai tambah sektor peternakan.
 
Industri peternakan menjadi salah satu sektor yang berperan penting dalam terwujudnya ketahanan pangan nasional. Dari sektor ini, roda perekonomian masyarakat turut berputar. Namun demikian, menurut Abbi A.P. Darmaputra, founder AyoTenak.id, hingga sekarangbelum terbentuk mekanisme pasar yang efektif.
 
Menurut dokter lulusan University of Melbourne ini, tantangan implementasi pada sektor peternakan terutama unggas adalah belum terhubungnya antara peternak dengan konsumen secara langsung. Ia mengklaim, AyoTernak.id didesain untuk memfasilitasi kegiatan sektor peternakan dari hulu ke hilir.
 
 
Connecting the Dots
 
Bersama kedua adiknya, Ramadhana Dwi Putra sebagai Co-founder danTechnical &Asset Development, dan Tiga Putra Perkasa sebagai Co-founder sekaligus Market &Development, Further Process, Abbi meyakini sektor peternakan harus bertransformasi menjadi lebih efisien.
 
Disrupsi teknologi menjadi tantangan baru yang membuat interaksi antara produsen-konsumen bisa berlangsung kapanpun dan dimanapun. Abbi menilai, peternakan adalah sektor yang unik. Alasannya, keberadaan para peternak umumnya di tempat-tempat yang jauh dari lingkungan perkotaan. Sementara pemenuhan kebutuhan utamanya justru di kota.
 
“Kalau bicara connecting the dots, kami memiliki fungsi untuk menghubungkan antara titik-titik peternakan yang selama ini terpisah. Kami coba menghubungkan mulai dari supplierhingga ke konsumen,” ulasnya.
 
Lebih jauh generasi keduaTri Group tersebutmenjelaskan, di dalam aplikasi terdapat berbagai fitur yang mempermudah para pemilik kandang dan peternak. Tak hanya itu, untuk pemasokproduk-produk pendukung peternakan juga tersedia. Bahkan, konsumenhasil peternakan, investor, dan masyarakat umum yang ingin memiliki bisnis peternakan atau sekadar membeli hasil produksi secara langsung juga sangat bisa.
 
Layaknya aplikasi Grab atau Gojek, Abbi memastikan, platform aggregator miliknya menjadi yang pertama sebagai penghubung peternak dengan konsumen. Aggregator (pengumpul) tidak berbisnis serupa dengan pembelinya atau pengguna layanan.Jadi, pihaknya bekerja memberikan nilai tambah secara teknologi terhadap bisnis yang sudah ada, terutama memudahkan pengguna dalam rantai pasok.
 
Aggregator peternakan ini diharapkan mampu mendisrupsi pasar. Dengan adanya inovasi, nantinya akan timbul evolusi termasuk perubahan industri,” pungkasnya.
 
 
 
Try Surya Anditya

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain