Kamis, 19 Desember 2024

Kementan Dukung Langkah Konkret Kadin Peternakan

Kementan Dukung Langkah Konkret Kadin Peternakan

Foto: Sabrina Yuniawati
Sinergi Kadin dan Kementan

JAKARTA (AGRINA-ONLINE.COM ) Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) menyambut kedatangan Wakil Ketua Umum Kamar Dadang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Peternakan beserta jajarannya membahas peningkatan dan penguatan sektor peternakan Indonesia.

 

Wamentan Sudaryono mendengarkan usulan-usulan dari para pelaku usaha. Ia berpesan untuk terus berkontribusi dalam memajukan pertanian dan peternakan di Indonesia. Hal ini dikarenakan para pelaku usaha merupakan penggerak ekonomi nasional.

 

“Diskusi dengan para pelaku sangat menyenangkan karena semua yang disampaikan berdasarkan pengalaman di lapangan. Kementan mendengar dan mencatat apa yang dibutuhkan pelaku usaha karena akan berdampak pada lingkungan sekitar membuka lapangan pekerjaan, menyediakan pangan untuk rakyat,” katanya di Kantor Kementerian Pertanian, Kamis (19/12).

 

Wamentan menyampaikan, “Dalam pertemuan selanjutnya perlu ada langkah-langkah konkret dalam sistem peternakan yang telah diusulkan, baik berupa kebijakan yang diusulkan dapat diaplikasikan dengan baik dan efektif,” terangnya.  

 

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Peternakan, Cecep Muhammad Wahyudin mengatakan, berat mendengarkan keluhan para peternak. Sehingga Kadin ingin mendengarkan saran dari Kementan terkait keluhan para peternak agar pada awal tahun 2025 memiliki gambaran tentang industri peternakan.   

 

“Kadin melihatnya peternakan ini seperti di anak tirikan, padahal nilai peternakan nasional sangat besar. Contoh ayam broiler asumsi 3,5 miliar ekor DOC yang dihasilkan pada 2024, secra ekuivalen dengan karkas rata-rata 1 kg tembus 3,5 juta ton, harga Rp30.000 ini sudah mencapai Rp100 triliun lebih, lalu petelur sama sekitar Rp100 triliun, belum sapi perah, potong potong, babi ini semua nilainya besar-besar,” ungkapnya.

 

Cecep menyinggung terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, Para pelaku turut mendukung kebutuhan kebutuhan program MBG. Namun peternak ayam sedikit khawatir dengan program tersebut karena kekurangan suplai. Sehingga perlu langkah tepat dan cepat untuk mengatasi masalah tersebut. Jangan sampai integrator besar dari luar negeri masuk, ini kurang bagus untuk peternak lokal karena tidak bisa berdaya saing.  

 

“Harapannya adanya MBG bisa meningkatkan gairah peternak lokal. Di sini juga ada satu anggota yang sedang membangun perusahaan petenakan ayam. Mas Wamen hal ini perlu disokong, perlu didukung, supaya bisa sukses dan menghasilkan peternak integratif di Indonesia yang lokal,” tegasnya.

 

 

Sabrina Yuniawati

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain