Senin, 2 Maret 2020

PETERNAKAN : Mencetak SDM Peternakan yang Unggul

PETERNAKAN : Mencetak SDM Peternakan yang Unggul

Foto: Try Surya Anditya
Magang di pasar ritel, ada 56 macam potongan untuk daging sapi

Setelah lulus masa studi, sarjana peternakan diharapkan dapat memiliki peran besar dalam pembangunan industri peternakan di Tanah Air.
 
 
Dalam rangka merancang pembentukan sumber daya manusia (SDM) unggul di bidang peternakan, Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) bekerjasama dengan Indonesia Australia Red Meat and Cattle Partnership (IA-RMCP) bersepakat menyelenggarakan program magang di industri peternakan dari hulu hingga hilir di dalam negeri.
 
Dengan begitu, para sarjana peternakan bisa lebih memahami bisnis peternakan secara real-time (sesuai keadaan di lapangan).
 
Ketua Bidang Kerjasama Antar Lembaga ISPI Robi Agustiar mengungkapkan, program ini menyasar para lulusan baru (fresh graduate) jurusan peternakan.
 
Dibuka sejak tahun lalu, peminatnya mencapai 200 peserta lebih. Hingga akhirnya, tersaring sebanyak 25 peserta yang siap ditempatkan di berbagai lini industri peternakan.
 
“Program ini berjalan tiga bulan, dimulai sejak November 2019. Nantinya akan ada penilaian dan evaluasi untuk ke depan,” jabarnya kepada AGRINA saat pemantauan program di Tangerang, Banten, Rabu (5/2).
 
 
Melibatkan 12 perusahaan Hulu-Hilir
 
Sementara itu, perwakilan IA-RMCP, David Goodwins berujar, di samping menjaga hubungan baik antara Australia dan Indonesia, program ini ditujukan untuk menghasilkan SDM yang unggul di bidang peternakan. Magang menjadi wadah yang tepat bagi mereka untuk mengimplementasikan ilmu selama kuliah.
 
Program ini pun dinilai positif oleh Wira Wisnu Wardani, Direktur Teknik PT Nutricell Pacific. Menurutnya, magang ini bukan sekadar menciptakan SDM yang siap kerja, tetapi juga akan timbul jiwa wirausaha baru di bidang peternakan.
 
“Passion peserta akan terlihat ke mana minatnya. Perusahaan akan menilai disiplin, kepribadian, amanat, dan konsistensi dalam bekerja. Ke depan, semoga program ini berkesinambungan,” imbuh Wira.
 
Selain PT Nutricell Pacific, total terdapat 11 perusahaan yang mewadahi program ini. Di antaranya, PT Citra Agro Buana Semesta, PT Juang Jaya Abadi Alam, PT Indo Prima Beef, PT Karunia Alam Sentosa Abadi, PT Superindo Utama Jaya, PT Buana Karya Bakti, PT Aeon, Halleen Australasian Livestock Trader Pty Ltd, Australian Rural Exports Pty Ltd (Austrex), dan Livestock Shipping Srvices Pty Ltd.
 
Salah satu peserta magang, Ismah Ulfiyah Azis, lulusan peternakan Unhas Makassar menimpali, selama magang dirinya mempelajari segmentasi pasar melalui media pemasaran.
 
Bukan hanya itu, bersama rekannya, Aris Nurtumitah asal Jurusan Peternakan Politeknik Pembangunan Pertanian Malang, keduanya turun ke lapangan dan memanfaatkan teknologi terkini pasca-AGP dilarang.
 
Pengalaman lain juga dilontarkan Pipit Erlita Sari dan Ega Anggraini, peserta lulusan Peternakan Unila Lampung dan IPB Bogor yang magang di perusahaan ritel Aeon. Mereka menuturkan ada standardisasi terhadap produk ternak hewan yang dijual. Salah contohnya, yakni bekal ilmu dalam memotong bagian tubuh sapi yang paling tidak 56 macam.
 
 
 
Try Surya Anditya

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain