Foto: Syafnijal Datuk Sinaro
Tony Unandar memperagakan cara membedah ayam yang benar
Pascalarangan penggunaan AGP pada pakan unggas ditemukan sejumlah masalah dalam pencernaan ayam.
Berbagai persoalan muncul pada usaha peternakan ayam setelah ada larangan penggunaan Antibiotic Growth Promoter (AGP) dalam campuran pakan ayam sejak 1 Januari 2018. Masalah itu terutama terkait dengan saluran cerna ayam yang selama ini “aman” karena ada AGP.
Tony Unandar, Private Poultry Farm Consultant menyampaikan, “Pascalarangan penggunaan AGP pada pakan unggas, ditemukan sejumlah masalah dalam pencernaan ayam. Selain pakan, ayam juga memakan mikroorganisme sehingga saluran cernanya penuh dengan mikroba.”
Problem Metabolisme
Tony menambahkan, jika terjadi kekurangan makanan di dalam saluran usus ayam maka mikroba tersebut akan berebut makanan. Apalagi jika air yang diminum ayam juga berasal dari sungai yang mengandung banyak mikroba, pencernaan ayam pun akan amburadul.
Jadi, peternak penting melakukan sanitasi air minum ayam. “Antara dua kandang dalam farm saja sudah berbeda mikrobanya. Jika ayam dari dua kandang ini digabung, maka akan kelihatan proses pencernaannya terganggu,” jelasnya pada seminar dan lokakarya bertema “Menuju Industri Layer Modern” di Lampung beberapa waktu lalu.
Kalau kondisinya sudah parah, pertumbuhan rata-rata harian (average daily gain/ADG) akan terganggu. Karena itu, peternak harus mengatur dan menganalisis mikroba yang masuk ke dalam dan yang ada di saluran pencernaan ayam.
“Sanitasi air, litter, dan lingkungan, serta meminimalkan stres merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan peternak pascalarangan AGP. Di Eropa pun sebetulnya juga terjadi goncangan pascalarangan AGP. Tetapi karena biosekuriti farm di Eropa lebih baik, permasalahan yang muncul tidak separah di Indonesia,” ia menggambarkan.
Sekadar contoh, pascapelarangan AGP di Indonesia banyak ditemukan kasus Necrotic Enteritis (NE). Penyakit ini menyebabkan usus ayam menjadi tipis sehingga kemampuannya menyerap nutrisi menurun. Tubuh ayam mengandung 18 ribu gen pembawa sifat.
Di antara gen tersebut ada yang mempengaruhi kehidupan ayam sehingga ada hubungan timbal balik antara bakteri dengan ayam. Bakteri dalam tubuh ayam ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Karena itu harus diperhatikan mikroba usus yang akan mengancam proses pencernaan dan berdampak pada asupan nutrien.
Probiotik dan Prebiotik
Selanjutnya, Tony menyoroti peran probiotik dan prebiotik dalam mensubstitusi AGP. Menurut dokter hewan lulusan IPB ini, pada ternak makin banyak probiotik tidak selalu makin bagus.
Perlu kombinasi antara probiotik, prebiotik, dan asam organik. Namun, tetap saja manfaatnya tidak sesempurna AGP. “Untuk aktivasi probiotik perlu prebiotik agar cepat berkembang biak. Dengan pemberian prebiotik, hanya bakteri baik saja yang berkembang,” jelasnya.
Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Majalah AGRINA versi Cetak volume 15 Edisi No. 299 yang terbit Mei 2019. Atau, klik : https://ebooks.gramedia.com/id/majalah/agrina, https://higoapps.com/browse?search=agrina, https://www.mahoni.com, dan https://www.magzter.com/ID/PT.-Permata-Wacana-Lestari/Agrina/Business/