Foto: Istimewa
Dengan cesar, kelahiran anakan sapi (pedet) sangat terbantu.
Dengan proses ini, kelahiran anakan sapi (pedet) sangat terbantu.
Pada 2019 Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) untuk optimalisasi reproduksi ditargetkan menyentuh angka akseptor 3 juta ekor, angka kebuntingan 2,1 juta ekor, dan angka kelahiran 1,68 juta ekor. Dalam merealisasikannya di lapangan, pelaksanaan Upsus Siwab tidak lepas dari kendala gangguan reproduksi, salah satunya kesulitan melahirkan.
Mengapa Perlu Sesar?
Kejadian tersebut umumnya akibat semen yang digunakan dalam inseminasi buatan (IB) berasal dari sapi eksotik, seperti Limosin, Simental, dan Brangus. Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner (BB Livet), NLP Indi Dharmayanti mengutarakan, kondisi demikian mengakibatkan anakan sapi yang dilahirkan akan berukuran besar. Di sisi lain, indukannya yang merupakan sapi lokal, performanya cenderung lebih kecil.
“Banyak yang mengalami kesulitan melahirkan dan tidak semua bisa melalui tarik paksa. Satu-satunya jalan adalah bedah sesar,” ungkap Indi di sela-sela Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diadakan di kantor BB Livet, Bogor, Rabu (27/3).
Tujuan diadakannya Bimtek, imbuh ahli virologi ini, dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku di bidang peternakan, khususnya para dokter hewan untuk melakukan bedah sesar ruminansia besar. Terutama jika terjadi kesulitan melahirkan (distokia) pada sapi. Peserta yang disasar antara lain, para dokter hewan di lingkup Badan Litbang Pertanian, universitas, dan Dinas Peternakan Kabupaten.
Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Majalah AGRINA versi Cetak volume 15 Edisi No. 298 yang terbit April 2019. Atau, klik : https://ebooks.gramedia.com/id/majalah/agrina, https://higoapps.com/browse?search=agrina, https://www.mahoni.com, dan https://www.magzter.com/ID/PT.-Permata-Wacana-Lestari/Agrina/Business/