Foto: Istimewa
Pelestarian Danau Toba diwujudkan JAPFA melalui rangkaian kegiatan GAUL
Sosialisasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) bermanfaat meningkatkan daya saing produk perikanan asal Danau Toba.
Komitmen terhadap keberlanjutan harus dilakukan setiap pelaku usaha agar lingkungan yang di tempati dan bisnis yang dilakukan tetap langgeng di masa depan. Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan, PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk. bersama Pemerintah dan masyarakat berpartisipasi dalam Gerakan Aksi untuk Lingkungan (GAUL) demi menjaga kelestarian Danau Toba.
Melalui anak usahanya, PT Suri Tani Pemuka (STP), JAPFA selama 3 tahun terus berkontribusi dalam kegiatan GAUL bersama ratusan pemuda dan masyarakat di salah satu Danau terbesar di Indonesia itu. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini berlokasi di Kecamatan Haranggaol Horison, Kabupaten Simalungun, Sumut.
CBIB Rangkaian GAUL
Selain melestarikan Danau Toba, kegiatan GAUL juga dilaksanakan untuk menyambut hari air sedunia yang diperingati setiap 22 Maret. JAPFA bekerja sama dengan Saka Kalpataru, Satuan Karya Pramuka yang bergerak di bidang lingkungan hidup.
Sebanyak 300 anggota Pramuka Kwartir Cabang di Simalungun dan Asosiasi Pembudidaya Ikan Dhaerma Haranggaol turut serta dalam kegiatan yang diadakan pada 8–10 Maret “Kebersihan Danau Toba dapat memberikan dampak positif bagi kualitas hidup masyarakat luas. Aksi ini merupakan tanggung jawab kita bersama baik dari sisi masyarakat maupun perusahaan,” ujar Misliani Saragih, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Simalungun.
Menilik Danau Toba sebagai sentra budidaya ikan, GAUL dirangkai dalam beberapa kegiatan. Hari pertama berupa pelatihan sosialisasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB). Pelatihan yang diikuti 100 pembudidaya ikan ini mengajarkan peserta tentang cara memelihara dan memanen ikan di dalam lingkungan terkontrol dengan memperhatikan sanitasi dan pakan.
Pada sosialisasi CBIB, JAPFA berupaya menularkan cara berbudidaya ikan dengan baik dan ramah lingkungan sesuai standar yang ditetapkan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). “Dalam rangka menghadapi era globalisasi maka mutu produk perikanan harus meningkat. Salah satunya dengan memperhatikan cara budidaya,” terang Mislani.
Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Majalah AGRINA versi Cetak volume 15 Edisi No. 298 yang terbit April 2019. Atau, klik : https://ebooks.gramedia.com/id/majalah/agrina, https://higoapps.com/browse?search=agrina, https://www.mahoni.com, dan https://www.magzter.com/ID/PT.-Permata-Wacana-Lestari/Agrina/Business/