Foto: Sabrina Yuniawati
Pemerintah optimis ketersediaan pangan pokok strategis aman
JAKARTA (AGRINA-ONLINE.COM) Pemerintah terus melakukan upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menggelar Rapat Koordinasi di Kantor NFA. Rapat dihadiri oleh Asosiasi bidang pangan, Satgas Pangan, Perum Bulog, BPS, dan sebagainya.
Menurut Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, pemerintah optimis ketersediaan pangan pokok strategis berada dalam kondisi yang aman dan cukup, terutama dalam menghadapi permintaan masyarakat di masa Hari Besar Keagamaan Nasional, Natal dan Tahun Baru (Nataru). Aspek ketersediaan telah dipastikan aman berdasarkan penyampaian dari para pelaku usaha.
“Rapat koordinasi hari ini bersama-sama teman-teman dari hulu sampai dengan hilir. Rapat ini lanjutan perintah dari Bapak Presiden Prabowo untuk menjaga pasokan di tingkat petani maupun di tingkat konsumen. Alhamdulillah dari laporan yang ada, mayoritas semua kebutuhan jelang Nataru semuanya aman,” terangnya, Kamis (5/12).
Tidak hanya itu, pemerintah akan terus melaksanakan berbagai langkah strategis dalam menjaga kestabilan harga. Arief memastikan, harga ditingkat petani stabil dan konsumen dipastikan mendapatkan harga wajar. “Harga ditingkat petani dipastikan tidak rendah agar petani dan peternak tidak mengalami kerugian. Lalu ditingkat konsumen tidak tinggi agar daya beli masyarakat terjaga tidak turun,” katanya
Terkait ketersediaan beras di Perum Bulog menyentuh 2,070 juta ton. Jumlah tersebut, Arief meyakini inflasi nasional dapat ditekan. “Hari ini beras adem ayem, malah kita harus terus dorong distribusinya bisa sampai ke daerah seperti ke Indonesia Timur yang angka inflasinya cukup tinggi. Andil beras hari ini 0,11% ke inflasi. NFA bersama Bulog hari ini bisa mewujudkan stok beras di Bulog 2 juta ton. Bahkan Bapak Presiden menyampaikan bahwa stok beras Bulog bisa lebih dari 2 juta ton, belum pernah terjadi dalam beberapa tahun terakhir,” imbuhnya.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan capaian itu merupakan buah dari kerja keras banyak pihak. “Hasil kerja keras semua khusus untuk beras. Target-target pemerintah dapat Bulog capai, dari target awal stok akhir tahun 1,2 juta ton dari Badan Pangan Nasional, Insya Allah nanti di akhir Desember 2024 bisa 2 juta ton. Ini sangat bagus dan membuat tenang masyarakat,” ungkapnya.
Kendati begitu, Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (PERPADI), Sutarto Alimoeso meminta pemerintah tetap melaksanakan berbagai program agar dapat memberikan gairah bagi para pelaku usaha perberasan. “Perdagangan beras saat ini memang adem. Artinya tidak terlalu bergairah, tetapi tetap lancar. Kemarin agak sedikit panas menjelang Pilkada. Tapi sekarang sudah mulai adem. Forecast sampai akhir tahun ini pasti situasinya dapat dikatakan aman. Menurut perkiraan kami tidak akan terjadi gejolak,” katanya.
Ariaf mengingatkan pemerintah daerah untuk terus memperkuat stok Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD). “Kolaborasi yang dikerjakan hari ini selama lebih dua tahun terakhir, kelihatan sekali impact-nya. Di mana di seluruh dunia saat ini sedang kesulitan mengenai koordinasi mengenai pangan, tapi kita di Indonesia bisa menghadapinya bersama-sama sejak COVID-19. Dihimbau kepada seluruh pemerintah daerah untuk memiliki CPPD," pintanya.
Sabrina Yuniawati