Selasa, 22 Oktober 2024

Produksi CPO Naik 10% & Ekspor Naik 6,3%

Produksi CPO Naik 10% & Ekspor Naik 6,3%

Foto: Istimewa
Produksi dan Ekspor Naik, Stok CPO Turun

JAKARTA (AGRINA-ONLINE.COM) Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) melaporkan produksi minyak kelapa sawit mentah atau CPO pada Agustus 2024 mencapai 3,9 juta ton, naik 10,2% dibandingkan produksi bulan JuIi sebesar 3,6 juta ton.

 

Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sardjono mengungkapkan, total ekspor mengalami kenaikan dari 2,2 juta ribu ton pada Juli menjadi 2,3 juta ton pada bulan Agustus atau naik sebesar 6,35%. Kenaikan terjadi pada produk olahan CPO yang naik sebesar 79 ribu ton dari 1,5 juta ton pada bulan Juli menjadi 1,6 juta ton pada bulan Agustus.

 

“Produksi mengalami naik 10,2% konsumsi dalam negeri yang naik 1,47% dan ekspor yang naik 6,35%, maka stok akhir Agustus turun menjadi 2,4 juta ton dari 2,5 juta ton pada akhir Juli 2024,” ungkapnya.

 

Diikuti CPO yang naik dengan 48 ribu ton menjadi 222 ribu ton dari 174 ribu ton pada bulan Juli dan oleokimia yang naik 41 ribu ton menjadi 440 ribu ton dari 399 ribu ton pada bulan Juli. “Kenaikan volume ekspor menghasilkan kenaikan nilai ekspor menjadi $2.540 juta dari $1.976 juta pada bulan Juli yang juga didukung oleh kenaikan harga rata-rata dari $1.024/ton di bulan Juli menjadi $1.048/ton cif Roterdam di bulan Agustus,” jelasnya di Kantor GAPKI, Selasa (22/10).

 

Sedangkan negara tujuannya, kenaikan ekspor terbesar terjadi untuk tujuan India yang naik 170 ribu ton menjadi 462 ribu ton setelah turun 490 ribu ton pada bulan sebelumnya. Kenaikan ekspor juga terjadi Pakistan dengan 62 ribu ton menjadi 286 ribu ton setelah turun 65 ribu ton pada bulan sebelumnya.

 

Ekspor ke Belanda naik 39 ribu ton menjadi 120 ribu ton setelah turun 43 ribu ton pada bulan sebelumnya. Italia naik 37 ribu ton menjadi 71 ribu ton setelah turun 26 ribu ton pada bulan sebelumnya sedangkan ekspor ke China hanya naik 18 ribu ton setelah turun 255 ribu ton.

 

Secara YoY sampai dengan Agustus, ekspor ke China tahun 2024 49,44% lebih rendah dari tahun 2023, sedangkan India 37,81% lebih rendah. Afrika 35,93% lebih rendah dan Bangladesh 19,59% lebih rendah. Sedangkan ekspor ke EU 29,03% lebih tinggi, serta Pakistan 3,98% lebih tinggi sehingga secara nasional ekspor 2024 lebih rendah 10,11% dibandingkan dengan ekspor 2023.

 

Sedangkan total konsumsi dalam negeri lanjutnya, naik 30 ribu ton dari 2,03 juta ton pada bulan Juli menjadi 2,06 juta ton pada bulan Agustus 2024. Keperluan konsumsi pangan naik 88 ribu ton dan untuk oleokimia turun 2 ribu ton sedangkan untuk biodiesel turun 56 ribu ton dari 1,03 juta ton menjadi 979 ribu ton. Secara YoY sampai dengan bulan Agustus, konsumsi dalam negeri tahun 2024 mencapai 15,57 juta ton atau 1,94% lebih tinggi dari tahun 2023 sebesar 15,27 juta ton.

 

Konsumsi untuk pangan mencapai 6,6 juta ton atau 4,51% lebih rendah dari tahun lalu sebesar 6,9 juta ton, oleokimia 1.484 atau lebih rendah 1,85% dari tahun sebelumnya sebesar 1,5 juta ton, sedangkan biodiesel mencapai 7,4 juta ton lebih tinggi 639 ribu ton (9,42%) lebih tinggi dari lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar 6,7 juta ton.

 

“Sedangkan produksi PKO naik menjadi 391 ribu ton dari 344 ribu ton pada bulan Juli. Sampai dengan bulan Agustus, produksi tahun 2024 adalah 34.522 ribu ton atau 4,86% lebih rendah dari periode yang sama tahun 2023 yaitu dari 36.287 ribu ton,” pungkasnya.

 

 

Sabrina Yuniawati

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain