Foto: - DOK. KKP
Indonesia Tuna Investment and Business Forum (ITIBF) mendorong produksi budidaya tuna berkelanjutan
Surabaya (AGRINA-ONLINE.COM). Pembudidayaan tuna (tuna farming) menjadi suatu keharusan di masa depan. Demikian ungkap Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Budi Sulistiyo pada acara Indonesia Tuna Investment and Business Forum (ITIBF) di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (25/6/2024). Dalam forum ini, KKP berharap ada investasi budidaya ikan tuna untuk jaga keberlanjutan.
Pasalnya berdasarkan data FAO, tahun 2022 jumlah produksi tuna hasil budidaya (marine culture) sebesar 72 ribu ton yang berasal dari Jepang (28,3%), Malta (21,9%), Spanyol 18,2%), Australia (11,5%), Meksiko (8,7%), dan Turki (5,4%) dengan jenis ikan Pacific bluefin tuna, Atlantic bluefin tuna, dan Southern bluefin tuna.
Dengan potensi sumber daya tuna Indonesia yang cukup besar, investasi usaha perikanan tuna selama 5 tahun (2018-2022) sebesar Rp1,27 triliun dinilai masih sangat kecil. Dan, saat ini hanya terbatas penangkapan, pengolahan, dan pemasaran, sedangkan investasi untuk budidaya masih belum ada.
"Untuk itu kami mengundang perwakilan Duta Besar dan mitra dagang Negara Sahabat serta Para Investor untuk berinvestasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia, khususnya komoditas tuna," terang Budi usai membuka ITIBF 2024.
Menurut Budi, sektor perikanan tangkap dituntut untuk mengurangi tekanan terhadap ekosistem laut untuk mencegah overfishing dan menempatkan keberlanjutan ekologi, akibat IUU fishing dan perubahan iklim.
Oleh sebab itu, penting memastikan perikanan tangkap dikelola secara berkelanjutan. Perbaikan tata kelola perikanan dilakukan melalui kebijakan Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penangkapan Ikan Terukur yang salah satu tujuannya adalah untuk mengendalikan IUU Fishing.
"Untuk mendukung keberlanjutan, KKP juga telah menerapkan kebijakan penangakapan ikan terukur. Intinya supaya penangkapan tidak melebihi sehingga keberlanjutan muncul. Saya mohon para pelaku usaha kompak untuk mendukung program itu," ungkapnya.
Selain sebagai forum business matching, sharing session, Tuna Investment Expo dan Sustainable Tuna Expo, serta demo sustainable tuna sashimi, ITIBF 2024 juga menjadi salah satu rangkaian kegiatan Tahun Tuna 2024 yang telah dicanangkan KKP pada November 2023 sebagai upaya untuk mendorong peningkatan nilai transaksi produk tuna dan memasyarakatkan konsumsi tuna dalam negeri.
IITBF 2024 sedikitnya dihadiri oleh 300 peserta yang terdiri dari unit pengolahan ikan (UPI), perwakilan dagang negara mitra, kepala daerah, industri supporting seperti logistik, cold chain system, jaringan ritel, hotel dan restoran hingga lembaga sertifikasi terkait tuna. Dalam forum tersebut juga terjalin penandatangan kerjasama antar pelaku usaha untuk memperluas pasar komoditas ikan tuna.
Windi Listianingsih