Rabu, 13 Maret 2024

Masifkan Pompa dan Pipa, Mentan Dorong Semua Daerah Gunakan Sumber Air Terdekat

Masifkan Pompa dan Pipa, Mentan Dorong Semua Daerah Gunakan Sumber Air Terdekat

Foto: Kementerian Pertanian RI
Pompanisasi adalah solusi cepat dalam menghadapi el nino di sejumlah daerah

JAKARTA (AGRINA-ONLINE.COM) - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong kabupaten dan kota di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan sumber air terdekat baik yang berasal dari sungai maupun bendungan. Langkah ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem el nino yang berlangsung panjang sejak tahun 2023 lalu.
 
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa saat ini terdapat kurang lebih 40 bendungan yang sudah dikerjakan pemerintah di sejumlah provinsi. Di antaranya Provinsi Aceh 1 bendungan, Lampung 1 bendungan, Banten 2 bendungan, Jawa Barat 4 bendungan dan Jawa Timur 7 bendungan.
 
"Ada juga di Bali 2 bendungan, NTB 5 bendungan, NTT 3 bendungan, Kalsel 1, Sulsel 2 dan Sultra 2 bendungan. Dengan bendungan yang dibangun ini diharapkan pertanaman Maret ini bisa lebih dipercepat," ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Sabtu, 8 Maret 2024.
 
Selain bendungan, pemerintah juga sudah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk dengan TNI untuk memperkuat sistem air menggunakan pompa dan pipa. Tercatat sawah tadah hujan yang bisa dioptimalkan pompa seluas 2.154.291 hektare.
 
"Untuk kebutuhan pompa nasional kurang lebih mencapai 215.429 unit. Sedangkan luas layanan mencapai 275.480 hektare," katanya.
 
Mentan mengatakan pompanisasi adalah solusi cepat dalam menghadapi el nino di sejumlah daerah. Nantinya, sistem pompa ini akan terintegrasi dengan paket layanan solar alsintan dan juga benih gratis bagi para petani yang mau mempercepat tanam di MT II Maret 2024.
 
"Upaya bersama ini segera dilakukan untuk memaksimalkan produksi dalam negeri sehingga ke depan kita tak lagi bergantung pada kebijakan impor," katanya.
 
Dari Jawa Timur, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pangan Jawa Timur Dydik Rudy Prasetya memastikan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat Jawa Timur, ketersediaan beras saat ini dalam posisi aman. Hasil luas panen provinsi Jawa Timur menunjukkan peningkatan dari bulan Januari seluas 51.741 hektare menjadi 108.435 hektare di bulan Februari.
 
Luas panen tersebut diperkirakan akan meningkat di bulan Maret sekitar 361.151 hektare dan puncaknya di bulan April dengan luasan sekitar 389.499 hektare. Sedangkan pada bulan Februari surplus beras mencapai 10.926 ton. Surplus akan meningkat di bulan Maret dengan perkiraan sebesar 922.822 ton dan bulan April sebesar 1.011.490 ton beras.
 
"Untuk perbaikan kualitas gabah, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan telah memberikan fasilitasi sarana pasca panen kepada masyarakat seperti mesin perontok multiguna dan combine harvester untuk menekan susut hasil serta memberikan fasilitasi mesin pengering untuk menjaga kualitas gabah," jelasnya.
 
 
 
 
Sabrina Yuniawati

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain