Foto: Kementerian Pertanian RI
Petani mulai menggunakan pupuk organik cair untuk memberikan nutrisi kepadatan aman padi
JAKARTA (AGRINA-ONLINE.COM) – Sejumlah wilayah mulai memasuki musim panen raya, di antaranya Sambas, Kalimantan Barat. Saat ini, panen padi Kabupaten Sambas sudah mencapai 26 persen dari total potensi produksi yan ada di Provinsi Kalimantan Barat.
“Panen musim ini rata-rata Kabupaten Sambas produktivitasnya mencapai 4,5 ton. Pencapaian yang luar biasa, di mana sebelumnya rata-rata produktivitas Kabupaten Sambas hanya mencapai 2,8 ton per hektare. Tentu kita berharap ke depannya produktivitas dapat terus meningkat lagi,” jelas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupatn Sambas, Musanif dalam keterangan tertulisnya, pada Minggu (25/2/24).
Ia menuturkan, salah satu kecamatan yang telah beberapa kali melaksanakan panen padi, yakni Kecamatan Jawai dengan luas baku sawah 2.860,76 hektare dan yang telah panen 1.020 hektare. Dengan rerata panen 6,5 ton per hektare gabah kering panen (GKP). Varietas padi yang dipanennya ialah Inpari 30 dan Inpari Nutrizinx dengan menggunakan sistem Legowo 4:1.
Bahkan di salah satu wilayah, produktivitas bisa mencapai 7 ton per hektare. Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan Jawai, Darma Irawan, mengatakan bahwa di wilayah binaannya petani panen dengan bantuan alat panen combine harvester.
Ia menilai panen padi di Sambas tergolong sukses karena benih yang diberikan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Dinas Pertanian Dan Ketahahan Pangan Kabupaten Sambas datang tepat waktu, sehingga petani dapat menanam secara serentak. Selain itu, curah hujan juga cukup, serta serangan hama dan penyakit padi juga tidak berat.
“Pada saat fase primordia memang terjadi serangan hama. Akan tetapi dari Dinas Pertanian langsung sigap dengan memberikan bantuan pestisida dan saat itu kami melakukan gerakan pengendalian (gerdal). Alhamdulillah hasilnya sangat baik, sehingga tanaman padi terhindar dari hama penggulung daun,” terang Darma.
Selain menggunakan pupuk kimia, lanjutnya, petani mulai menggunakan pupuk organik cair untuk memberikan nutrisi kepadatan aman padi.
Petani di Poktan Idaman, Rabuni, mengaku bersyukur produksi padi tahun ini mengalami peningkatan. Peningkatan ini dirasakan karena cuaca yang mendukung, prasarana yang diberikan juga bermanfaat berupa benih padi dan pupuk cair.
“Musim berikutnya kami bertekad untuk terus melakukan penanaman dengan menggunakan teknologi dan pemupukan yang berimbang, mudah-mudahan saja cuaca mendukung,” ujarnya.
Kementan memastikan produksi beras dalam negeri dari berbagai daerah tetap akan memenuhi kebutuhan nasional. Diprediksi, jumlah produksi pada tahun 2024, mulai dari Januari hingga Maret mencukupi pasokan kebutuhan nasional.
Pada banyak kesempatan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan potensi panen padi pada bulan Maret di seluruh wilayah Indonesia mencapai 3,51 juta ton. Dengan potensi tersebut, produksi padi nasional dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap ketersediaan beras di pasaran.
“Berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2024 diperkirakan produksi beras mencapai 3,51 juta ton,” ungkap Amran.
Amran mengatakan angka itu berada di atas kebutuhan bulanan sebesar 2,5 juta ton dan pada bulan tersebut akan terjadi surplus sekitar 970 ribu ton. Oleh karena itu, ia optimistis panen raya mendatang dapat menghasilkan produksi yang cukup baik dalam pemenuhan kebutuhan pangan secara nasional.
Alokasi Pupuk Bersubsidi Kab. Samba
Sementara itu, Bupati Sambas, H. Satono menuturkan, alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Sambas pada tahun 2024, telah diberikan sejumlah 6.200 ton Urea, dan NPK sejumlah 10.500 ton. Ia berharap, tahun ini pupuk bersubsidi yang sudah dialokasikan dapat dipergunakan sebaik-baiknya dan tepat sasaran.
Untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk bersubsidi, kata Satono, pihaknya melalui Balai penyuluh Pertanian yang ada di seluruh Kabupaten Sambas, menginstruksikan untuk menerapkan penggunaan pupuk organik.
Selain itu, lanjut Satono, guna memudahkan kerja para petani, pihaknya melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan akan memberikan bantuan alat pertanian, di antaranya tangki penyemprotan.
“Tahun depan insyaallah kita akan bantu lagi kelompok-kelompok tani. Dengan harapan sektor pertanian kita semakin maju, ekonomi petani meningkat dan swasembada pangan di Sambas terwujud,” pungkasnya.
Windi Listianingsih