Foto: - WINDI LISTIANINGSIH
Lomba Cipta Menu Bahan Pangan Lokal (Non Gandum) diikuti oleh para pelajar SMK se-Bali
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Hilirisasi pangan lokal perlu mendapat perhatian lebih. Pasalnya, pangan lokal bisa menjadi tumpuan dalam mengantisipasi krisis pangan. Batara Siagian, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHTP), Ditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) menjelaskan, Indonesia terkenal dengan kekayaan sumber daya hayati (SDH) nomor dua terbesar di dunia, di luar sumber daya kelautan.
”Kesempatan ini kita gunakan untuk memperkuat ketahanan pangan kita dengan mengurangi penggunaan gandum sebagai bahan pangan yang saat ini diperkirakan impornya sekitar 11 juta ton,” ujarnya pada pembukaan Lomba Cipta Menu Bahan Pangan Lokal (Non Gandum) di Pasar Seni Kuta, Bali.
Menurut Batara, Kementan saat ini sangat konsen dengan pengembangan produk lokal. Yaitu, bagaimana membangun pangan lokal menjadi eksotis, menjadi sesuatu yang bernilai tambah, dan memiliki variasi produk yang bisa diterima oleh masyarakat.
Pengembangan pangan lokal ini pun melibatkan beberapa unsur, terutama para pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Karena itulah, Kementan melalui Direktorat PPHTP menyelenggarakan kegiatan Lomba Cipta Menu Bahan Pangan Lokal (Non Gandum) di Pasar Seni Kuta, Bali pada Minggu, 26 November 2023. Kategori Lomba Cipta Menu meliputi SMK, PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga), Pelaku Subsektor Kuliner, dan Horeka (hotel, restoran, katering).
”Harapan kami dengan adanya lomba cipta menu ini, upaya kita untuk mengakselerasi produk pangan itu dapat terselenggara dengan baik. Kedua, kita harus lihat kembali potensi yang ada di Direktorat PPHTP, yang menjadi binaan saat ini ada 34 jenis komoditas yang tidak terkomunikasikan dengan baik secara nasional. Maka hari ini harapan kita, Lomba Cipta Menu ini mendorong pemanfaatan 34 jenis (komoditas) itu agar upaya kita untuk membangun kekuatan pangan lebih aktual ke depannya dan tidak bertumpu kepada beras,” terangnya.
Lomba Cipta Menu diisi serangkaian kegiatan menarik, yaitu lomba masak, demo masak, pasar tani, pasar alat dan mesin pertanian (alsintan), dan hiburan seperti penampilan band, gamelan, tarian, serta kuis berhadiah bagi pengunjung. Acara ini dihadiri oleh Ketua Darmawanita Ditjen Tanaman Pangan, Heni Aswiatin; Kabid PPHTP, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. Bali, Dewa Ketut Subawa; Analis Pasar Hasil Pertanian, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kab. Badung, Bali, Nengah Surawirawan; serta Chef influencer, Putu Adinda Fortuna Dewi (Chef Una MasterChef Indonesia Season 10).
Kabid PPHTP, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. Bali, Dewa Ketut Subawa mengatakan, acara Lomba Cipta Menu sangat penting dalam rangka memperkuat pengembangan hilirisasi sektor pertanian, khususnya subsektor tanaman pangan. “Kegiatan Lomba Cipta Menu, lomba masak, pasar tani, dan pameran alsintan pengolahan tanaman pangan merupakan kegiatan yang sangat positif bagi perkembangan hilirisasi komoditas tanaman pangan di Bali khususnya. Rangkaian kegiatan ini menjadi wadah mengembangkan ide-ide kreatif dalam mendorong hiliriisasi komoditas tanaman pangan yang lebih optimal,” pungkasnya.
Windi Listianingsih