Foto: dok.agrina
Jagung Hibrida Biotek Berikan Keunggulan Ganda dibandingkan Jagung Hibrida Konvensional
SUBANG (AGRINA-ONLINE.COM)-Produktivitas jagung hibrida bioteknologi berpotensi memberikan keunggulan ganda sekitar 10% lebih tinggi dibandingkan produktivitas jagung hibrida konvensional. Hal tersebut diungkap Fauzi Tubat, Seed Business Head Syngenta pada acara Corn Plantation Expo di Subang, Jawa Barat, Rabu (11/10/2023).
3 varietas jagung bioteknologi Syngenta ditampilkan pada gelaran tersebut yaitu NK Pendekar Sakti, NK Sumo Sakti, dan NK Perkasa Sakti. Ketiga varietas ini merupakan jagung pertama di Indonesia yang memiliki keunggulan ganda yaitu toleran terhadap herbisida glifosat dan tahan hama penggerek batang (Asian Corn Borer/Ostrinia furnacalis). “Kami berharap jagung hibrida bioteknologi dengan keunggulan ganda ini dapat memberikan hasil panen melimpah untuk petani dan turut mendukung Pemerintah dalam mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional khususnya untuk produk jagung dan turunannya,” ujar Fauzi.
Dalam sambutannya Indah Megawati, Direktur Pembiayaan Dirjen PSP Kementerian Pertanian, mengapresiasi kehadiran bibit jagung bioteknologi yang dihasilkan Syngenta. Pasalnya kecemasan petani selama ini mengenai benih unggul jagung bisa terjawab, mengingat rata-rata produksi jagung nasional saat ini sebesar 5,3 ton per hektare. Apabila ditanam secara luas di Indonesia, jagung bioteknologi ini diharapkan dapat mendongkrak panen jagung menjadi 7 ton/ha. "Ini merupakan terobosan yang bagus, mari bersinergi. Pemerintah juga berupaya memberikan kemudahan permodalan untuk petani jagung melalui kredit usaha rakyat (KUR),” ujarnya.
Hal serupa diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Subang, Nenden Setiawati.Pihaknya menyambut baik kehadiran swasta yang dapat berkontribusi pada sektor pertanian. Pertemuan strategis ini, diharapkan menjadi simpul terjalinnya kerjasama antar pemangku kepentingan dalam mengembangkan industri jagung nasional.
Fauzi menambahkan Jagung bioteknologi merupakan salah satu kunci menjawab tantangan sekaligus menjadi jalan bagi industri jagung untuk tumbuh dan berkelanjutan meski masih banyak tantangan yang harus dihadapi seperti alih fungsi lahan, ketersediaan pupuk, ancaman penyakit, dan perubahan iklim. NK Pendekar Sakti, misalnya, memiliki potensi hasil hingga 11,8 ton/ha pipilan kering. Dan harapanya target produksi jagung nasional tahun 2024 untuk jagung kadar air 27% adalah sebesar 23,34 juta ton bisa terpenuhi dengan kehadiran jagung bioteknologi.
Brenda A.