Foto: Humas BPPSDM
Optimalkan program SMART Fisheries Village dengan pelatihan
BARRU (AGRINA-ONLINE.COM) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan Perikanan (BPPSDM KP) terus mengoptimalkan program SMART Fisheries Village (SFV). Tujuanya guna meningkatkan produktivitas, daya saing, dan keberlanjutan usaha pembudidayaan ikan.
Optimalisasi program SFV dilakukan salah satunya Desa Ajakkang yang menghasilkan komoditas unggulan udang dan bandeng. Berbagai upaya dilakukan salah satunya melalui Pelatihan Perawatan Mesin Pendukung Kegiatan Budidaya. Pelatihan ini diarahkan kepada para pelaku utama, dengan fokus pada peningkatan keterampilan dalam merawat dan mengelola mesin-mesin yang menjadi tulang punggung kegiatan budidaya.
"Para peserta pelatihan diberikan pemahaman mendalam tentang cara-cara perawatan mesin yang tepat, pemecahan masalah umum yang mungkin muncul, serta tindakan pencegahan agar mesin-mesin tersebut tetap beroperasi dengan efisien,” kata Kepala BRPBAPPP Maros, Indra Jaya Asaad, Senin (2/10).
Indra menjelaskan, kegiatan pelatihan perawatan mesin ini merupakan kegiatan lanjutan yang telah dilaksanakan sebelumnya di kantor Desa Ajakkang. Pelatihan lanjutan ini merupakan kegiatan pelatihan secara komprehensif dan terukur karena mengacu pada Kurikulum BPPP Bitung dan didampingi oleh Instruktur yang andal di bidang permesinan.
Dalam kegiatan pelatihan tersebut, total mesin yang menjadi media pelatihan perawatan yakni 5 unit mesin yang terdiri dari 1 unit mesin pompa, 2 unit Mesin Hinda Alkon 5PK, 2 unit mesin diesel merek Yanmar 6,5 PK, 1 unit blower 50 LP dan 1 unit genset.
“Kami sangat berharap pelatihan ini dapat membawa pembaharuan bagi pembudidaya perikanan Desa Ajakkang untuk mendukung aktiviatas di tambak ke depannya,” ucap Indra.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Barru, Charly, menilai bahwa pelatihan yang dilakukan ini implementasi dari penguatan program SFV. Menurutnya kegiatan tersebut sangat berkontribusi dalam menyiapkan dan menyejahterakan masyarakat, khususnya masyarakat Ajakkang.
Sementara itu, Kaharuddin selaku pembudidaya menyampaikan rasa terima kasih atas kegiatan pelatihan ini. Menurutnya, dengan adanya pelatihan perawatan mesin ini, pihaknya dari kelompok budidaya perikanan mendapatkan banyak Ilmu, pengetahuan dan keterampilan dalam perawatan mesin dan berharap semoga tetap didampingi.
"Kami juga telah melaksanakan musyawarah mufakat untuk membentuk bengkel dengan nama yang sama, yakni SFV Ajakkang. Dengan bengkel tersebut, para pembudidaya dapat mengaplikasikan langsung ilmu dan keterampilan yang didapatkan selama pelatihan," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan inovasi Smart Fisheries Village ( SFV) untuk memperkuat kemandirian kampung perikanan di Indonesia. Hal itu bertujuan agar kampung perikanan di Indonesia bisa lebih modern, produktif, serta go global. Pada tahun 2023, BPPSDM KP telah menetapkan 10 lokasi SFV berbasis desa dan 12 lokasi SFV berbasis UPT yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
Windi Listianingsih