Foto: Biro Humas dan Kerjasama Luar Negeri KKP
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bersama Bupati Kebumen Arif Sugiyanto memanen udang vaname di tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (6/6/2023). Keberhasilan tambak udang berbasis kawasan yang diresmikan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu itu, diharapkan menjadi pemicu geliat budidaya udang yang ramah lingkungan di Indonesia.
JAKARTA (AGRINA-ONLINE.COM) - Budidaya udang berbasis kawasan (BUBK) yang dibangun Kementerian Kelautan dan Perikanan di Kebumen, Jawa Tengah, sudah memasuki masa panen parsial. Keberhasilan ini diharapkan menjadi pemicu tumbuhnya kegiatan budidaya udang yang ramah lingkungan di Indonesia.
"Ini panen parsial yang kedua, size 50. Panen parsial pertama beberapa waktu lalu, size 70. Kemudian bulan ini juga kita akan melakukan panen raya di size 40," ungkap Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono usai melakukan panen parsial kedua di BUBK Kebumen, Selasa (6/6/2023).
Hasil panen parsial kali ini ditaksir mencapai 14 ton yang berasal dari 28 petak tambak. Sedangkan pada panen parsial pertama beberapa waktu lalu, KKP berhasil memanen 14,4 ton udang.
Menteri Trenggono menerangkan, udang yang dipanen seluruhnya sudah terjual. Dia bahkan sempat bertemu dengan pembeli yang datang langsung ke kawasan tambak.
"Pesan pentingnya adalah, udang ini salah satu komoditi strategis yang harus bisa jadi andalan Indonesia ke depannya. Bersama dengan lobster, tilapia, rumput laut, dan kepiting," paparnya.
BUBK Kebumen yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Maret lalu ini berisi 149 petak dengan luasan sekitar 65 hektare. Kawasan budidaya ramah lingkungan ini dilengkapi infrastruktur utama di antaranya water intake, tandon, petak pemeliharaan, IPAL, laboratorium, gudang pakan, gudang sarana produksi, hingga bangunan pasca panen.
Selain itu, BUBK Kebumen menerapkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang mampu meminimalisir potensi pencemaran karbon dari air buangan tambak.
Sementara itu, Dirjen Perikanan Budidaya KKP TB Haeru Rahayu berharap keberhasilan budidaya udang di BUBK Kebumen dapat diduplikasi oleh para pembudidaya di Indonesia. Sebab tujuan utama pembangunan BUBK Kebumen menjadi modelling tambak udang yang ramah lingkungan.
"BUBK bukan untuk memproduksi udang sebanyak-banyaknya, tapi kita membuat model yang betul-betul sesuai dengan best practices, yang harapannya bisa dicontoh atau di-copy paste oleh stakeholder," bebernya.
Sebagai informasi, pembangunan tambak budidaya udang berbasis kawasan di Kebumen merupakan kerjasama Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, masyarakat, dan stakeholder. Desain dan tata letak pembangunan tambak memperhitungkan hal-hal terkait kenaikan muka air laut akibat perubahan iklim.
Windi Listianingsih