Foto: Dok. Qayum-SI
Larangan ekspor CPO membuat hasil sawit petani tidak terbeli
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Petani sawit yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) menggelar aksi demonstrasi di depan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat (17/5). Aksi yang diikuti sekitar 250 petani sawit ini merupakan bentuk protes dan menolak kebijakan larangan ekspor minyak goreng dan Crude Palm Oil (CPO).
Menurut petani sawit, larangan ekspor minyak goreng dan CPO telah berdampak langsung kepada anjloknya harga TBS (tandan buah segar) kelapa sawit di seluruh Indonesia, terutama sentra perkebunan kelapa sawit. Anjloknya harga ini disebabkan tangki TBS di pabrik kelapa sawit (PKS) sudah terisi penuh. Para petani sawit mendesak pemerintah untuk mengkaji ulang larangan ekspor sawit dan minyak goreng.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspekpir) Indonesia, Setiyono berujar, saat ini PKS sudah tidak menerima TBS dari petani lagi. Terlebih, banyak PKS yang memiliki kebun sendiri, mereka cenderung mengutamakan kebunnya.
Berlimpahnya pasokan TBS turut menjatuhkan harga TBS kelapa sawit, saat ini berlaku untuk petani swadaya sekitar Rp1.800/kg-Rp2.000/kg TBS. Sementara petani yang bermitra, di Riau Rp2.900/kg, padahal sebelumnya di angka Rp4.000/kg.
Try Surya A