Foto: Istimewa/Dok.Kemendag
jumlah pemesanan sebanyak 24 kontainer per tahun
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi melepas ekspor gula kelapa asal Banyumas senilai satu juta Euro atau Rp16 miliarke Spanyol (13/12).
Pelepasan ekspor yang difasilitasi Atase Perdagangan Madrid ini dilakukan CV Realsa Natural Indonesia bekerja sama dengan perusahaan Four Trade B.V dari Spanyol. “Saya mengapresiasi upaya pelaku usaha Indonesia dan Atase Perdagangan Indonesia Madrid yang sudah membuka akses pasar bagi produk Indonesia secara langsung ke pasar Spanyol. Saya berharap pelepasan ekspor kali ini dapat menjadi preseden untuk terus meningkatkan ekspor Indonesia ke Spanyol tidak hanya untuk produk gula kelapa saja,” ujar Didi.
Didi mengungkapkan, ekspor gula kelapa asal Banyumas ke Spanyol ini direncanakan akan terus berkelanjutan dengan jumlah pemesanan sebanyak 24 kontainer per tahun. Produk gula kelapa nantinya akan dipasarkan oleh salah satu perusahaan ritel terbesar yang memiliki lebih dari enam ribu cabang di seluruh Spanyol.
“Kami berharap nilai dan jumlah pemensanan akan terus meningkat seiring dengan semakin tingginya permintaan konsumen di Spanyol. Selain itu, kami mengimbau para pelaku usaha agar menjaga kualitas dan terus meningkatkan daya saing karena peluang peningkatan ekspor sudah terbuka lebar. Para pelaku usaha juga harus terus berupaya memenangkan kepercayaan konsumen Spanyol,”kata Didi.
Duta Besar RI untuk Spanyol Muhammad Najib berharap, kegiatan ini dapat menjadi motivasi bagi para pelaku usaha lain untuk meningkatkan ekspor ke pasar global. “Semoga hal yang baik ini dapat disusul oleh produk-produk Indonesia yang lain,”tutur Najib.
Atase Perdagangan Madrid Novita Sari mengatakan, proses seleksi pembelian gula kelapa ke Spanyol cukup panjang. Pihak importir sangat ketat memastikan produk gula kelapa Indonesia tersebut memenuhi kriteria yang sesuai dengan kalangan konsumen di Spanyol.
Diharapkan, ini merupakan titik awal peningkatanekspor produk Indonesia ke Spanyol. “Pembeli gula kelapa dari Spanyol telah melakukan kontak dengan perusahaan Indonesia sejak pelaksanaan Trade Expo Indonesia Virtual Expo (TEI-VE) 2020. Seleksi untuk memenuhi kriteria konsumen Spanyol melalui proses yang cukup panjang karena produk gula kelapa tersebut akan dipasarkan di ritel terbesar Spanyol. Sehingga, transaksi ekspor baru terealisasi” jelas Novita.
Berdasarkan data statistik impor Spanyol yang dikeluarkan Agencia Tributaria, ekspor produk gula dengan HS 170290 (sugar, nesoi, including invert sugar and invert syrup) dari Indonesia ke Spanyol pada periode Januari-September 2021 tercatat sebesar USD 276,887 atau naik 181,43% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Meskipun begitu, nilai tersebut tidak terlalu besar karena Spanyol lebih memilih mengekspor dari negara terdekatnya seperti Prancis, Belgia,dan Belanda. Sementara itu, kinerja ekspor nonmigas Indonesia ke Spanyol pada periode Januari-Oktober 2021 tercatat sebesar USD1,93 miliar. Impor nonmigas Indonesia dari Spanyol pada periode yang sama tercatat sebesar USD428,15 juta.
Neraca perdagangan nonmigas Indonesia-Spanyol surplus USD1,50 miliar. Surplus periode Januari-Oktober 2021 ini mengalami kenaikan 63,3% jika dibandingkan periode yang sama pada 2020.
Try Surya A