Foto: Istimewa
Kunjungan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ke Pupuk Kaltim (10/9)
Kalimantan Timur (AGRINA-ONLINE.COM). Pemerintah melalui Kementerian Pertanian siap mendukung PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) secara bertahap dalam meningkatkan kapasitas produksi.
Hal ini demi memenuhi kebutuhan petani serta mendukung upaya pemerintah memajukan sektor pertanian kedepan. "Tidak ada tanaman tanpa pupuk dan pertanian itu ada karena pupuknya. Saya siap membantu Pupuk Kaltim untuk menambah kapasitas produksi dan kualitas pupuk. Saya bicarakan dengan Presiden agar ketersediaan gas murah, bila perlu kita subsidi,” kata SYL dalam keterangan resminya (10/9).
Ia menyatakan, tahun depan Indonesia akan mencapai swasembada, maka demikian intervensi pupuk harus tinggi. Stok pupuk harus mencapai 14 juta sampai 15 juta ton dan didukung varietas yang bagus serta pelatihan, maka produksi pertanian akan naik.
SYL menekankan peranan penting industri pupuk khususnya Pupuk Kaltim untuk tumbuh dan tangguh dengan mewujudkan kemajuan sektor pertanian. Apalagi Indonesia merupakan negara ke 4 terbesar di dunia, pengembangan sektor pertanian ke depan tidak boleh salah dan berspekulasi tetapi harus dengan sinergi dan kerja keras dengan menggunakan teknologi modern.
"Hari ini saya bersama Dirut Pupuk Indonesia dan Pupuk Kaltim memastikan stok pupuk tersedia dan secara bertahap kapasitas pupuk kita tingkatkan. Dengan begitu, kebutuhan pupuk bagi petani terus kita penuhi," urainya.
Sebagai infromasi, upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi beras melalui berbagai program terobosan tercatat berhasil. Melansir data BPS, produksi beras dari tahun 2018 hingga 2020 surplus dan diperkirakan 2021 pun surpulus.
Produksi beras 2018 surplus 4,37 juta ton, 2019 surplus 2,38 juta ton dan 2020 surplus 1,97 juta ton. BPS pun mencatat sejak 2019 hingga September 2021 tidak ada impor beras umum.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman menyatakan, pihaknya telah menyampaikan rencana untuk menambah kapasitas produksi pupuk kepada Mentan. Karena sebagai perusahaan pupuk, pihaknya tidak hanya harus menaikkan kapasitas produksi, tapi juga akan terus menurunkan harga pupuk.
“Oleh karena itu, kami mohon dukungan Pak Menteri untuk membangun pabrik baru di Indonesia Timur yang harga gasnya bisa jauh lebih kompetitif dibanding dengan sekarang,” ujar Bakir.
Direktur Utama Pupuk Kaltim, Rahmad Pribadi menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk terus memaksimalkan ketersediaan pupuk dan operasional bisnis kendati di tengah tantangan akibat pandemi Covid -19.
Tercatat, per 9 September 2021 sebanyak 76.681 ton stok pupuk telah tersedia di gudang Pupuk Kaltim yang tersebar di sejumlah wilayah tanggung jawab perusahaan. Rinciannya, 73.596 ton Urea subsidi dan 3.085 ton NPK Formula Khusus.
Rahmad mengatakan, untuk menyukseskan peningkatan produksi, Pupuk Kaltim terus memaksimalkan penyaluran dan pemenuhan kebutuhan petani, serta turut mensukseskan musim tanam September 2021-Februari 2022 ini.
Pupuk Kaltim telah mengimplementasikan teknologi berbasis industri 4.0 di seluruh lini Perusahaan, mulai dari Smart Operation, Smart Maintenance, Smart Distribution, hingga Digital Performance Management System. “Efisiensi produksi termasuk konsumsi energi juga terus menjadi fokus kami guna memastikan perusahaan mampu tumbuh secara berkelanjutan," pungkasnya.
Try Surya A