Jumat, 2 Juli 2021

LELE : Sarjana Ekonomi UI Sukses Berbisnis Si Kumis

LELE : Sarjana Ekonomi UI Sukses Berbisnis Si Kumis

Foto: Windi Listianingsih
Ardiansyah, bisnis pembenihan lele perputarannya cepat

Margin usaha pembenihan lele tinggi dan perputarannya cepat tetapi butuh ketekunan.
 
Mendapat pertentangan orang tua tidak menyurutkan langkah Adriansyah berbisnis lele. Dua tahun berlawanan arus, lulusan universitas bergengsi di Indonesia itu berhasil membuktikan eksistensinya berbisnis si kumis dengan bendera Alif Amandari Agro. Bagaimana kisahnya?
 
 
Tertarik Sangkuriang
 
Adri, sapaannya memulai bisnis lele karena tertarik dengan lele Sangkuriang yang dimuat majalah Trubus pada 2007. “Lele sangkuriang 2,5 bulan panen. Saya tertarik banget karena selama ini lele masa produksinya 4-6 bulan, yaitu lele dumbo sama lele lokal,” bukanya kepada AGRINA.
 
Pria yang sejak kecil menggemari ikan ini pun mencari informasi budidaya lele melalui buku-buku. “Akhirnya saya cari-cari buku ke Gramedia. Wah, tertarik banget. Tapi namanya dompet mahasiswa, belum bisa terwujud. Jajan dari orang tua habisnya buat pacaran,” kenangnya terbahak.
 
Impian membangun bisnis lele terwujud ketika Adri memenangkan UI Young & Smart Entrepreneur Program 2010 dengan meraih hadiah Rp8,5 juta. Dana itu ia gunakan buat budidaya lele konsumsi yang berjalan setahun karena merasa kurang untung. “Saya bilang ini kagak profitable (menguntungkan) kalau main kecil. Perputarannya juga cukup lama, 2,5 bulan kalau kita nggak punya kolam banyak,” ucapnya dengan logat Betawi.
 
Pemilik usaha pembenihan Alif Amandari Agro ini pindah ke segmen distribusi lele konsumsi di 2011. “Sehari 1,3 ton lele konsumsi, kirimnya ke Pasar Kemiri Depok, Pasar Kranji Bekasi, Pasar Perumnas Klender, Pasar Kayuringin Bekasi” tuturnya. Seiring berjalan waktu, Adri juga menyuplai benih untuk pembudidaya lele konsumsi. Usaha distribusi benih dan lele konsumsi ini ia jalankan hingga akhir 2017.
 
Kemudian, ia justru melirik usaha pembenihan lele. Alasannya, permintaan pasar lebih banyak dengan perputaran lebih cepat dan margin lebih besar daripada pembesaran dan distribusi. “Masih gede pembenihan daripada distribusi. Risiko di pembenihan kecil kalau paham teknik produksi,” ungkapnya. Pada 2018 mantaplah Adri menjalankan bisnis pembenihan lele di Cibinong, Bogor, Jabar.
 
Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 326 terbit Juli 2021 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di Magzter, Gramedia, dan Myedisi.

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain