Foto: Istimewa/KKP
Bincang bahari KKP mengupas buku terkait peningkatan kesejahteraan dan pengembangan kampung perikanan
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (BRSDM KKP) melaksanakan tiga program terobosan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, salah satunya melalui penyusunan dan penerbitan 8 buku telaah akademik. Salah satunya dibedah pada kegiatan Bincang Bahari di Media Center KKP (15/6).
Kepala BRSDM, Sjarief Widjaja mengatakan, selain untuk mendukung program prioritas KKP, khususnya pengembangan kampung-kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal, hal ini juga sebagai titik tolak pembangunan desa.
"Membangun desa harus dilakukan secara bottom up dengan melihat potensi dan kekuatan yang ada. Sehingga kemajuan desa akan berdampak pada skala regional bahkan nasional. Keunggulan komparatif desa atau kampung inovasi ikan bisa ditonjolkan di antaranya kearifan budidaya ikan lokal, kampung ikan bebas sampah, kampung penghasil pakan ikan lokal dan lainnya,” tutur Sjarief.
Ia berharap, buku-buku ini dapat menjadi sumbangsih dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dari subsektor perikanan budidaya melalui pengembangan kampung perikanan. Ke depannya, pada Bincang Bahari juga akan membedah buku-buku telaah akademik lainnya.
Kepala Pusriskan, Yayan menjelaskan, pada hakikatnya kampung perikanan sudah ada di Indonesia, namun dalam mengembangkannya masih menjadi tantangan bagi para peneliti Pusriskan. Untuk itu diperlukan inovasi kampung ikan, baik yang sudah ada maupun baru agar dapat berkembang.
Konsep kampung ikan yang dibangun BRSDM terintegrasi dari hulu hilir, berbasis kawasan, dan mengangkat nilai-nilai kearifan lokal. Implementasi program kampung ikan juga harus memperhatikan beberapa aspek, diantaranya aspek ekonomi, pertimbangan tingkat konsumsi ikan masyarakat, penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM), kesesuaian transfer teknologi yang dibutuhkan, penguatan kelembagaan, serta analisis potensi dampak.
Sementara itu, Kepala BRBIH, Agus, mengatakan bahwa upaya penggalian potensi dan keunggulan spesifik wilayah sampai pada tingkat desa dapat mempercepat pembangunan di pusat-pusat perekonomian lokal. Penggalian potensi dan keunggulan lokal secara spesifik akan efektif dan mampu meningkatkan nilai tambah serta daya saing bagi wilayah dimaksud.
Pada lokasi yang menjadi kampung inovasi, terbukti sektor perikanan mampu menjadi penyumbang terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB). Penggalian potensi perikanan di tingkat desa diharapkan dapat menciptakan keseimbangan baru dalam berbisnis hasil perikanan. “Termasuk dalam hal bertransaksi maupun berproduksi, sehingga tercipta relasi sosial maupun jaringan sosial baru yang terbentuk di desa-desa pusat perikanan tersebut,” papar Agus.
Hingga saat ini, kampung inovasi yang telah terbentuk antara lain Kampung Mina Wisata, Desa Inovasi Samberembe; Kampung Nila, Desa Mina Ngremboko, Sleman; Kampung Baung, Desa Sindangwangi, Majalengka; Kampung Lele, Desa Tegalrejo, Kecamatan Sawit, Boyolali; Kampung Garam, Desa Mirit Petikusan, Kebumen; dan Kampung Udang, Aceh Tamiang
Try Surya A