Foto: Istimewa/BIMC
Minyak goreng pada Mei surplus sebanyak 554.900 ton
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Ketersediaan minyak goreng dalam negeri cukup, bahkan kebutuhan setelah lebaran tercukupi dengan harga yang cukup stabil. Sekretaris Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Antarjo Dikin, mengatakan, kendari permintaan CPO sebagai bahan baku terus meningkat, stok minyak goreng di dalam negeri tetap aman.
Ia meyakini, ketersediaan CPO dan minyak goreng dalam negeri cukup besar. Pada 2021, ketersediaan minyak goreng diperkirakan mencapai 5,6 juta ton, sedangkan kebutuhan hanya 5,56 juta ton. Kebutuhan tersebut terdiri dari 2,48 juta ton untuk konsumsi dan 3,074 juta ton untuk industri. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, harga CPO Januari Rp. 14.485/Kg, Februari Rp. 14.520/Kg, Maret 14.591/Kg dan April Rp. 14.774/Kg.
“Masih surplus 42.589 ton. Bahkan hingga Mei surplus 554.900 ton. Kalaupun ada kenaikan harga, hanya sedikit masih dalam batas wajar karena lebaran,” jelasnya, Senin (17/5).
Ia mengungkapkan, perkebunan sawit Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Sehingga stok minyak goreng sangat banyak. Adanya kenaikan harga bukan hanya di Indonesia namun juga terjadi di beberapa negara produsen CPO. Hal ini menjadi wajar lantaran terjadi peningkatan permintaan. Namun demikian, dirinya berharap industri CPO tetap memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Try Surya A