Kamis, 25 Pebruari 2021

Bentuk Pokja Ahli Ketahanan Pangan, Optimalkan Pascapanen dan Pemasaran Hasil Pertanian

Bentuk Pokja Ahli Ketahanan Pangan, Optimalkan Pascapanen dan Pemasaran Hasil Pertanian

Foto: Istimewa
Penanganan pascapanen dan pemasaran hasil pertanian optimal dapat mengurangi Food Loss dan Food Waste

Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Pada masa pandemi saat ini, pengembangan sistem pangan terutama penanganan pascapanen dan pemasaran hasil pertanian menjadi sangat krusial dalam menjamin dan mewujudkan ketahanan pangan nasional.
 
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, selama pandemi Covid 19 kinerja positif pertanian tidak hanya terukir lewat peningkatan nilai dan volume ekspor pertanian tetapi juga terukir lewat kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Ia meminta, berbagai bentuk kinerja tersebut dapat dimaksimalkan melalui upaya bersama membenahi pertanian dari hulu ke hilir.
 
“Pertanian itu sangat strategis, permasalahan didalamnya juga sangat kompleks dan sangat mendalam, permasalahan terjadi tidak hanya sebatas di produksi, tetapi juga terjadi pada tahapan pascapanen, di sinilah kami butuh input dari semuanya, dari para ahli,” ujar Syahrul di tengah-tengah Pertemuan Perdana Pokja Ahli Ketahanan Pangan di Tangerang, Rabu (24/2).
 
Syahrul mengungkapkan Kementerian Pertanian selama ini tidak hanya menekankan pada upaya peningkatan produksi pangan, melainkan juga pada upaya peningkatan nilai tambah, daya saing, hilirisasi, pemasaran dan ekspor produk pertanian yang diharapkan dapat memberikan efek pengganda (multiplier effect) untuk sektor pembangunan lainnya.
 
“Saya berharap Pokja Ahli Ketahanan Pangan ini dapat menjadi mata, telinga, sekaligus mulut dari upaya – upaya bersama dalam mewujudkan ketahanan pangan kita, saya harap upaya ini dapat membantu menyempurnakan pertanian kita dari proses budidaya hingga proses pascapanen, termasuk dalam program food estate,” ungkap Syahrul.
 
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi menimpali, pembentukan Pokja Ahli Ketahanan Pangan ini sekaligus sebagai tindak lanjut arahan Menteri Pertanian dalam meningkatkan peran dan fungsi Badan Ketahanan Pangan dalam penanganan pascapanen dan pemasaran hasil pertanian.
 
“Optimalisasi penanganan pascapanen dan pemasaran hasil pertanian memiliki potensi untuk dapat mengurangi Food Loss dan Food Waste, menekan disparitas harga antar wilayah, membuka kesempatan berusaha serta meningkatkan nilai tambah produk pertanian, kami rasa ini sangat penting, karna isu yang akhir ini berkembang adalah terkait food sustainability,” jelas Agung.
 
Sebagai informasi, Pokja Ahli Ketahanan Pangan diketuai oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan, dibantu oleh sekretaris dalam hal Sekretaris Badan Ketahanan Pangan. Sementara itu, ada 28 anggota dari latar belakang belakang beragam, mulai dari perguruan tinggi, praktisi, organisasi profesi, pemerintah dan juga unsur organisasi kemasyarakatan.
 
Berikut nama-nama anggota tersebut:
1.Prof. Dr. Bustanul Arifin,Universitas Lampung.
2.Prof. dr. H. Fasli Jalal, Sp.GK.,PhD., Universitas Negeri Jakarta.
3.Prof. Dr. dr. Nurpudji A. Taslim,MPH,Sp.GK.,UniversitasHassanudin.
4.Dr. Ir. Drajat Martianto, M.Sc.,Institut Pertanian Bogor.
5.Dr. Jamhari, S.P. Universitas Gadjah Mada.
6.Prof. dr. Endang Laksminingsm Achadi,MPH..Dr.PH.,Universitas Indonesia.
7.Prof. Ir. Achmad Subagio, M.Agr.PhD., Universitas Negeri Jember.
8.Prof. Dr. Ir. Posman Sibuea, MSc., Universitas Katolik SantoThomas.
9.Prof. Dr. Bernatal Saragih, S.P.M.Si., Universitas Mulawarman.
10.Dr. Ir. Sam Herodian. M.S Institut Pertanian Bogor.
11.Dr. Ir. Damianus Adar, M.Ec, Universitas Nusa Cendana.
12.Dr. Endah Sulistyawati, B.Sc.,Ph.D., Sekolah Ilmu Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung.
13. Dr. Eng Muhammad Makky S.TP., M.Si, Universitas Andaias.
14. Prof (Riset). Dr. Ir. Muhammad Noor, M.S.. Balai PertanianIahan Rawa, Kementerin Pertanian.
15.Prof. Dr. Ir. Johan Riry, MP, Universitas Pattimura.
16.Dr, Ir. Agus Irianto Sumule, Universitas Papua.
17.Laurentius H. Maturbongs, SP.,M.Sc., STIPER Santo Thomas Aquino.
18.Ir. Adhi Siswaja Lukman,Gabungan Pengusaha Makanandan Minuman Indonesia.
19.Ir. Winarno Tohir, Kontak Tani Nelayan Andalan.
20.Muhammad Nuruddin, Ketua Komite Nasional Pertanian Keluarga.
21.Ir. Sutarto Alimoeso, M.M.,Persatuan Penggilingan Padi danPengusaha BerasIndonesia Pusat.
22.Ir. Entang Sastraatmadja, M.S., Petani Center.
23.Dr. Ir. Lukmanul Hakim, M.Si.,Staf Khusus Wakil Presiden.
24.Franciscus Welirang, Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia.
25.Desianto B. Utomo, Ketua Umum Gabungan Perusahaan MakananTernak.
26. Prof. Dr. Ir. Imam Mujahidin Fahmid, M.Tdev., staf khususMenteri Pertanian.
27.Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Hariadi,Vice Chair Person Codex.
28. Dr. Ir. Riwantoro, MM., Analis Ketahanan Pangen Ahli Utama; Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian.
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain