Foto: Istimewa
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Achmad Bakir Pasaman (kanan) dengan Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Kiri) sepakati kerjasama Agrosolution, Selasa (12/1).
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). PT Pupuk Indonesia melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan Perum BULOG sebagai upaya memperkuat program Agro-Solution, Selasa (12/1).
Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso mengatakan, dalam melaksanakan penugasan pemerintah maupun kegiatan komersil, Bulog membutuhkan dukungan dari sisi hulu untuk menjamin ketersediaan pasokan komoditas. Salah satunya melalui penyediaan sarana produksi pertanian baik berupa pupuk ataupun non pupuk, serta pendampingan budidaya kepada para petani binaan. Sehingga stabilisasi pasokan dan harga komoditas pangan dapat terwujud dengan baik.
“Ini akan menjadi awal dari kerjasama yang lebih luas lagi, terutama dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani serta terwujudnya ketahanan dan kedaulatan pangan nasional”, kata Budi Waseso.
Sementara Direktur Utama Pupuk Indonesia, Achmad Bakir Pasaman mengutarakan, melalui kerja sama ini, pihaknya akan bersinergi dalam memfasilitasi pembelian hasil panen Agro-Solution. Termasuk juga bersinergi dalam program pengembangan kapabilitas seperti pelatihan budidaya, pendampingan, dan pembentukan klaster-klaster pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan mitra petani binaan, hingga pengembangan portofolio bisnis.
Saat ini program Agro-Solution telah diimplementasikan di 5.838 hektar lahan di berbagai wilayah di Indonesia. Perseroan sendiri menargetkan program Agro-Solution pada tahun ini dapat dilaksanakan di 25.000 hektar lahan pertanian, baik itu untuk padi, jagung maupun komoditas lainnya.
Ruang lingkup kerja sama meliputi pembelian hasil panen gabah kering oleh Perum Bulog dari petani Agro Solution di lokasi-lokasi yang terjangkau Rice Milling Unit (RMU) atau Unit Pengantongan (UP) milik Perum BULOG. Selain itu, Perum BULOG juga menjadi prioritas dalam hal penyerapan hasil panen Agro Solution.
Agro-Solution bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui penyediaan input pertanian, permodalan, akses terhadap offtaker dan juga asuransi, sehingga mendorong peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani serta mengurangi ketergantungan terhadap pupuk bersubsidi.
Try Surya A