Foto: Windi Listianingsih
“Bisnis kalau dimulai dengan transparan, insyaAllah jalan terus.”
Selain mendapat keuntungan, budidaya lele bisa membantu masyarakat hidup lebih baik.
Sukses dan menyukseskan orang lain melalui bisnis lele ternyata sangat bisa dilakukan. H. Usman, pembudidaya lele di Depok, Jabar membuktikannya.
Sukses dan menyukseskan orang lain melalui bisnis lele ternyata sangat bisa dilakukan. H. Usman, pembudidaya lele di Depok, Jabar membuktikannya.
Bagaimana upaya pemilik CV Vatra Agro Mandiri, produsen lele segar dan olahan itu mengajak tukang, supir dan kernet angkot, hingga mantan pecandu narkoba sukses budidaya lele?
Bermula dari Hobi
Usman mengaku senang memelihara lele. Saat kuliah S1 Geofisika di UGM, DIY, ia sudah mencoba memijahkan lele. Ketika masih menjadi karyawan ia menyewa tanah untuk budidaya lele. “Itu untuk hobi juga, saya senang saja jadi nggak lihat untungnya,” kata dia.
Pada 2007 ia membeli tanah di Depok untuk budidaya lele yang dikelola seorang mandor. Budidaya si kumis berjalan ala kadarnya karena belum berorientasi bisnis dan hanya menyalurkan hobi saat libur. “Tapi secara teori saya tahu kalau kita tekuni, ada untungnya dan bisa bermanfaat untuk banyak orang,” ungkapnya kepada AGRINA.
Usman mengambil alih pengelolaan lele pada 2011. Ia mengajak 5 orang berlatar pekerjaan supir dan tukang untuk membenahi saluran air serta kolam tanah menjadi kolam semen sambil budidaya.
Bermula dari Hobi
Usman mengaku senang memelihara lele. Saat kuliah S1 Geofisika di UGM, DIY, ia sudah mencoba memijahkan lele. Ketika masih menjadi karyawan ia menyewa tanah untuk budidaya lele. “Itu untuk hobi juga, saya senang saja jadi nggak lihat untungnya,” kata dia.
Pada 2007 ia membeli tanah di Depok untuk budidaya lele yang dikelola seorang mandor. Budidaya si kumis berjalan ala kadarnya karena belum berorientasi bisnis dan hanya menyalurkan hobi saat libur. “Tapi secara teori saya tahu kalau kita tekuni, ada untungnya dan bisa bermanfaat untuk banyak orang,” ungkapnya kepada AGRINA.
Usman mengambil alih pengelolaan lele pada 2011. Ia mengajak 5 orang berlatar pekerjaan supir dan tukang untuk membenahi saluran air serta kolam tanah menjadi kolam semen sambil budidaya.
Pembudidaya bisa berkomunikasi langsung dengannya menggunakan ponsel (Hp). Pembudidaya pertama yang bermitra adalah supir. “Dulu dia tukang ngangkat lele. Saya bilang, kamu otot, saya otaknya. Apa yang saya suruh, lakukan. Nggak usah nanya,” kata pria yang belajar budidaya lele dari internet dan buku itu.
Setelah satu kolam dibangun, lele ditebar sembari memperbaiki kolam lain. Setiap pembudidaya diberi kolam sampai batas kemampuan. Batas itu tercapai dengan mengelola 12 kolam/orang dan panen seminggu sekali.
Setelah satu kolam dibangun, lele ditebar sembari memperbaiki kolam lain. Setiap pembudidaya diberi kolam sampai batas kemampuan. Batas itu tercapai dengan mengelola 12 kolam/orang dan panen seminggu sekali.
“Niatnya, pendapatan dia (pembudidaya) harus di atas UMR (Upah Minimum Regional). Bagaimana memberdayakan petani (pembudidaya) supaya bisa hidup dari bisnis itu sehingga sama-sama jujur,” ulasnya.
Usman menerapkan pola kerja Pertamina yang mensubidi biaya pembukaan lahan kilang minyak baru. Ia memodali pembuatan kolam semen dan menggaji Rp60 ribu/hari/orang.
Usman menerapkan pola kerja Pertamina yang mensubidi biaya pembukaan lahan kilang minyak baru. Ia memodali pembuatan kolam semen dan menggaji Rp60 ribu/hari/orang.
Kolam yang sudah jadi dibelikan benih dan pakan lele. “ketika sudah dapat 12 empang (kolam), sudah panen, 1 petani stop. Yang 4 lanjut bikin empang lagi,” jelas pemilik 100 kolam lele dan 200 kolam mitra tidak langsung.
Pemberdayaan dan Rekening
Pensiunan Pertamina ini menggunakan sistem reward & punishment (hadiah dan sanksi) untuk motivasi. Pembudidaya terbaik diberi hadiah umrah dan insentif lainnya buat memicu semangat. Tetapi, pembudidaya yang kurang disiplin sehingga rugi 50%, kolamnya disita.
Pemberdayaan dan Rekening
Pensiunan Pertamina ini menggunakan sistem reward & punishment (hadiah dan sanksi) untuk motivasi. Pembudidaya terbaik diberi hadiah umrah dan insentif lainnya buat memicu semangat. Tetapi, pembudidaya yang kurang disiplin sehingga rugi 50%, kolamnya disita.
Mulanya, Usman menanggung kerugian kolam sebagai proses belajar. Lalu, ia tidak mengisi benih selama 2 bulan. “Nggak jera juga, rugi lagi saya ambil,” ucapnya yang bermitra langsung dengan 15 pembudidaya lele. Kemitraan juga menggunakan sistem bagi hasil 60:40.
Upaya Usman menyukseskan pembudidaya lele ternyata ampuh. Sebelum pandemi, rerata pendapatan mitra Rp7 juta–Rp8 juta/bulan. Bahkan, ada yang memperoleh 15 juta/bulan dari mengelola 13 kolam lele. Mereka bisa membeli rumah dan kendaraan.
Upaya Usman menyukseskan pembudidaya lele ternyata ampuh. Sebelum pandemi, rerata pendapatan mitra Rp7 juta–Rp8 juta/bulan. Bahkan, ada yang memperoleh 15 juta/bulan dari mengelola 13 kolam lele. Mereka bisa membeli rumah dan kendaraan.
“Alhamdulillah, petani di sini sejahtera. Mereka bisa bikin rumah. Petani saya punya mobil dari hasil lele. Tadinya tukang itu,” serunya bangga. Tidak lupa, ia mengingatkan mitra agar menginvestasikan pendapatan. Ia juga menasihati supaya lebih semangat bekerja karena ada tanggung jawab yang harus diemban.
Pria kelahiran 4 Januari 1962 ini termotivasi membangun kolam lele untuk memberdayakan masyarakat. Apalagi, di wilayahnya banyak orang yang tidak berpenghasilan tetap, sebagai pecandu narkoba hingga pencuri.
Pria kelahiran 4 Januari 1962 ini termotivasi membangun kolam lele untuk memberdayakan masyarakat. Apalagi, di wilayahnya banyak orang yang tidak berpenghasilan tetap, sebagai pecandu narkoba hingga pencuri.
“Saya berusaha memberdayakan masyarakat, mengedukasi juga, memberi harapan. Di bisnis ini saya benar-benar bersyukur karena tidak mendapat keuntungan semata. Tapi, juga bisa ngajarin orang untuk lebih baik. Kalau kita jujur, insyaAllah rizkinya berkah,” urainya terharu.
Usman tergelak mengingat pengalaman mitra saat dibelikan Hp dan membuka rekening. “Bayangkan, dulu petani saya nggak ngerti Hp. Dibelikan Hp, waduh gimana caranya? Sekarang sudah jago semua,” tukasnya.
Usman tergelak mengingat pengalaman mitra saat dibelikan Hp dan membuka rekening. “Bayangkan, dulu petani saya nggak ngerti Hp. Dibelikan Hp, waduh gimana caranya? Sekarang sudah jago semua,” tukasnya.
Membuka rekening pun harus membawa surat pengantar kelurahan agar bank percaya. Ternyata, di wilayahnya banyak rekening bodong pencucian uang hasil penjualan narkoba.
Tidak berhenti di situ, rekening mitra pembenih lele pernah diblokir karena dicurigai transaksi narkoba. Pasalnya, ia menerima trasfer Rp25 juta setiap bulan dan selalu habis ditarik tanpa sisa.
Tidak berhenti di situ, rekening mitra pembenih lele pernah diblokir karena dicurigai transaksi narkoba. Pasalnya, ia menerima trasfer Rp25 juta setiap bulan dan selalu habis ditarik tanpa sisa.
Usman mengajurkan untuk mengurus langsung ke bank. Setibanya di bank, mitra menjelaskan pekerjaan sebagai pembenih lele yang mendapat transfer atas pembelian benih. Dana itu secara bertahap diambil seluruhnya buat memutar modal.
Akhirnya, rekening diaktifkan kembali dengan syarat diikutsertakan asuransi. “Ya sudah di asuransi. Jadi, petani saya bikin rekening susah, pembenih saya bikin rekening susah. Begitu transfer, jalan, dicurigain,” kata pria yang menerapkan cara budidaya ikan yang baik (CBIB) ini terbahak.
Transparan
Ayah 2 anak itu menekankan sikap transparan dalam menjalin kerja sama. Ia secara gamblang memberitahu mitra harga jual benih, pakan, dan lele siap konsumsi. “Bisnis kalau dimulai dengan transparan, insyaAllah jalan terus,” prinsipnya.
Usman melebihkan harga pakan sekitar Rp2.000/kg. Kelebihan harga digunakan untuk bagi hasil dan dikembalikan ke mitra dalam bentuk simpanan tahunan.
Akhirnya, rekening diaktifkan kembali dengan syarat diikutsertakan asuransi. “Ya sudah di asuransi. Jadi, petani saya bikin rekening susah, pembenih saya bikin rekening susah. Begitu transfer, jalan, dicurigain,” kata pria yang menerapkan cara budidaya ikan yang baik (CBIB) ini terbahak.
Transparan
Ayah 2 anak itu menekankan sikap transparan dalam menjalin kerja sama. Ia secara gamblang memberitahu mitra harga jual benih, pakan, dan lele siap konsumsi. “Bisnis kalau dimulai dengan transparan, insyaAllah jalan terus,” prinsipnya.
Usman melebihkan harga pakan sekitar Rp2.000/kg. Kelebihan harga digunakan untuk bagi hasil dan dikembalikan ke mitra dalam bentuk simpanan tahunan.
“Karena harus bagi hasil, Rp1.000 untuk saya, Rp1.000 mitra. Seribu rupiah ini nggak boleh diambil. Diambil kalau kurban dalam bentuk sapi kurban. Kalau lebih, dananya dibagi. Kalau kurang, ditambahin. Alhamdulillah, tiap tahun kita kurban sapi 3 ekor,” paparnya semringah.
Harga benih lele juga ditambah Rp5/ekor untuk bantuan sosial (bansos), seperti dana kematian, kegiatan RT/RW, dan iuran keamanan. “Kalau 2 juta ekor benih/bulan, saya punya tabungan Rp10 juta/bulan. Kerja bakti, makan siangnya dari situ. Jadi, semua transparan, rapi,” jelas lulusan S2 Geofisika ITB ini.
Selain menjamin suplai, ia menjadi agen pakan agar memperoleh diskon. Potongan harga ini dibagi ke mitra dalam bentuk fasilitas umroh gratis untuk 2 pembudidaya terbaik. Itu sebagai pemicu untuk kerja lebih bagus karena siapa lebih bagus, berangkat duluan. Jadi, mereka senang,” imbuh pria kelahiran Balikpapan, Kaltim itu.
Bukan tanpa alasan Usman membuat pembudidaya senang. Sebab, pemilik kolam lele berbentuk persegi dan bulat itu berprinsip kebahagiaan akan datang ketika kita juga membahagiakan sesama. “Jadi kalau kamu mau bahagia, bahagiakan orang dulu,” cetusnya mengakhiri perbincangan.
Windi Listianingsih
Harga benih lele juga ditambah Rp5/ekor untuk bantuan sosial (bansos), seperti dana kematian, kegiatan RT/RW, dan iuran keamanan. “Kalau 2 juta ekor benih/bulan, saya punya tabungan Rp10 juta/bulan. Kerja bakti, makan siangnya dari situ. Jadi, semua transparan, rapi,” jelas lulusan S2 Geofisika ITB ini.
Selain menjamin suplai, ia menjadi agen pakan agar memperoleh diskon. Potongan harga ini dibagi ke mitra dalam bentuk fasilitas umroh gratis untuk 2 pembudidaya terbaik. Itu sebagai pemicu untuk kerja lebih bagus karena siapa lebih bagus, berangkat duluan. Jadi, mereka senang,” imbuh pria kelahiran Balikpapan, Kaltim itu.
Bukan tanpa alasan Usman membuat pembudidaya senang. Sebab, pemilik kolam lele berbentuk persegi dan bulat itu berprinsip kebahagiaan akan datang ketika kita juga membahagiakan sesama. “Jadi kalau kamu mau bahagia, bahagiakan orang dulu,” cetusnya mengakhiri perbincangan.
Windi Listianingsih