Senin, 5 Oktober 2020

Industri Sawit Tetap Beroperasi Di Kala Pandemi

Industri Sawit Tetap Beroperasi Di Kala Pandemi

Foto: Istimewa
usaha tetap berjalan, protokol ketat diberlakukan dalam industri sawit

Jakarta (AGRINA–ONLINE.COM). Para pelaku usaha perkebunan kelapa sawit harus tetap disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Pandemi yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia ini diperkirakan akan bertahan hingga lima tahun kedepan. 
 
Epidemolog Universitas Indonesia, dr. Pandu Riono dalam diskusi virtual bertajuk “Kiat Pencegahan dan penanggulangan COVID-19 di Perkebunan sawit” yang diselenggarakan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), belum lama ini menyebut, selain disiplin menerapkan protokol kesehatan, hal yang sangat perlu dilakukan para pelaku usaha sawit dalam mencegah penularan Covid-19 adalah mengidentifikasi resiko tinggi dan mengelolanya dalam sistim manajemen modern.
“Selalu yang paling tinggi resikonya adalah kontak orang dan kerumunan orang. Kalau kontak antar manusia ini bisa dikelola dengan penerapan ketat dan disiplin protokol kesehatan dalam sistim manajemen modern, saya yakin semuanya bisa terbebas dari penularan Covid-19,” tutur Pandu
 
Perlu diingat, kasus Covid-19 tinggi adalah akibat faktor kerumunan atau kontak antar manusia yang tidak terkelola dengan baik. Kerumunan atau kontak antar manusia itu harus dibatasi benar-benar, sehingga hanya yang sangat penting saja diperbolehkan.
 
Bila perlu, harus diberlakukan pembatasan sosial berskala mikro di wilayah operasi perkebunan. Dari seluruh karyawan itu, harus diidentifikasi siapa saja yang paling beresiko tinggi. “Biasanya orang-orang dalam resiko tinggi seperti itu kurang lebih antara 5 sampai 10 persen dari jumlah total karyawan. Orang-orang yang high risk ini harus menjadi prioritas utama dalam usaha pencegahan penularan pandemic tersebut,” katanya.
 
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono mengimbau, para pelaku usaha pekerbunan sawit agar tetap mematuhi protokol kesehatan agar senantiasa terhindar dari penularan Covid-19.
 
“Sampai sekarang perkebunan kelapa sawit masih tetap bisa beroperasi karena tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Hendaknya kita semua tetap disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan agar senantiasa terhindar dari Covid-19. Kalau sampai tertular, resikonya akan besar terhadap produktivitas perusahaan kita dan juga bagi semua karyawan kita dan keluarga mereka,” kata Joko.
 
EVP Human Capital & HO Support PT Astra Agro Lestari Tbk , Eko P. Wibisono mengatakan, segera setelah berjangkitnya Covid-19, Astra Agro telah membentuk suatu tim khusus internal untuk menangani Covid-19 yang dinamai Panitia Pelaksana Lingkungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2LK3). 
 
“Dalam menerapkan protokol kesehatan ini, P2LK3 ini dengan cermat mengatur dan mengawasi jalur komunikasi, perilaku karyawan terutama dalam hal memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, dan juga mengatur dan mengawasi keluar masuk karyawan dan tamu-tamu yang datang, serta perjalanan dan cuti para karyawan dan orang-orang dari luar perusahaan,” detailnya. 
 
Senada dengan Astra, PT Hindoli, anak usaha Cargill juga membentuk Crisis Management Team yang ditugaskan khusus untuk menangani pandemic Covid-19. “Lewat tim ini kami melaksanakan usaha pencegahan dan penanggulangan pandemic Covid-19. Tim ini didukung dengan tim medis dan fasilitas yang cukup untuk bisa melaksanakan tugasnya dengan baik,” ujar Anton Asmara, Direktur Pabrik Kelapa Sawit Hindoli. 
 
Anton menuturkan, Juni 2020 ditemukan satu karyawan yang terkena Covid-19 di perkebunannya di Sungai Lilin, kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan. Dengan segera, dilakukan tindakan medis yang diperlukan dan pelacakan terhadap semua orang dengan siapa dia berhubungan dan tempat dimana dia datang. 
 
Try Surya A
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain