Foto: Dok. PT Pupuk Indonesia (Persero)
Produksi pupuk 2020 lebih dari cukup untuk pupuk subsidi dan nonsubsidi
Petani mengeluhkan langkanya pupuk bersubsidi, apa langkah PI?
Kelangkaan pupuk bersubsidi terjadi di berbagai provinsi di Indonesia. Bahkan saat memasuki musim tanam padi, petani kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.
“Ada kekurangan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan provinsi lainnya. Paling banyak di Jawa Timur,” ungkap Winarno Tohir, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) di acara “Diskusi Online Pupuk Bersubsidi”, Selasa (9/6).
Tahun ini pemerintah mengalokasikan pengadaan pupuk subsidi sebanyak 7,9 juta ton. Angka ini lebih kecil dibandingkan alokasi 2019 sebanyak 8,87 juta ton dan 2018 sebanyak 9,55 juta ton.
Tahun ini pemerintah mengalokasikan pengadaan pupuk subsidi sebanyak 7,9 juta ton. Angka ini lebih kecil dibandingkan alokasi 2019 sebanyak 8,87 juta ton dan 2018 sebanyak 9,55 juta ton.
Meski sudah ada Permentan No. 1 Tahun 2020 yang melarang petambak mendapatkan pupuk bersubsidi, tetap saja kelangkaan masih terjadi.
Stok Optimum
PT Pupuk Indonesia Persero (PI) memproduksi pupuk berdasarkan alokasi kebutuhan dan ketersediaan anggaran. Selain itu, memperhatikan stok optimum supaya tidak terjadi kelangkaan saat terjadi lonjakan permintaan.
“Bukan overstock (kelebihan stok) tapi kita menghitung apabila ada lonjakan, ketersediaan pupuknya sudah cukup aman,” terang Achmad Tossin Sutawikara, Komisaris Utama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) yang mewakili PI pada diskusi daring.
Dilihat dari kemampuan stok pupuk nasional tahun 2020, PI mengklaim sanggup memenuhi kebutuhan penyaluran hingga 2 bulan berikutnya di 2021. Awal tahun 2020 ada stok 2.623.658 ton pupuk dan sepanjang 2020 PI memproduksi sebanyak 12.655.000 ton.
Sehingga, ada 15.278.658 ton stok yang bisa disalurkan sepanjang 2020. “Di akhir tahun masih ada sisa 2.780.603 ton. Nah ini lah yang akan jadi buffer stock (stok penyangga) kita,” urai jebolan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Padjajaran itu.
Dengan kebutuhan pupuk subsidi sebesar 7.949.303 ton, ada alokasi untuk pupuk nonsubsidi sebesar 4.548.749 ton. “Pupuk nonsubsidi ini sangat bisa dialihkan untuk pupuk subsidi jika memang dibutuhkan,” terangnya. Dari gambaran tersebut produksi pupuk 2020 lebih dari cukup untuk pupuk subsidi dan nonsubsidi.
Dengan kebutuhan pupuk subsidi sebesar 7.949.303 ton, ada alokasi untuk pupuk nonsubsidi sebesar 4.548.749 ton. “Pupuk nonsubsidi ini sangat bisa dialihkan untuk pupuk subsidi jika memang dibutuhkan,” terangnya. Dari gambaran tersebut produksi pupuk 2020 lebih dari cukup untuk pupuk subsidi dan nonsubsidi.
Faktor penghambat
Mengapa masih ada kelangkaan? Ketersediaan pupuk tidak akan merata tanpa kelancaran distribusi yang baik. Hingga 5 Juni 2020, PI menyatakan kesiapan stok pupuk subsidi mencapai 306% dibandingkan ketentuan stok minimum yang ditentukan.
Ada sebanyak 266.443 ton di lini I atau pabrik. Selain itu, stok juga tersebar sebanyak 206.732 ton di lini II dan 720.748 ton di lini III atau gudang pengantongan. Juga, ada sebanyak 87.992 ton di lini III atau distributor dan ada 222.951 ton di lini IV atau kios.
“Mohon kepada distributor dan pengecer, ambil peran yang optimal. Barang sudah ada dan sampai di lini IV, jangan lakukan penjualan yang bukan peruntukannya,” himbau mantan Direktur Utama Pupuk Kujang periode 2010-2012 itu.
Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 313 terbit Juli 2020 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di magzter, gramedia, dan myedisi.
Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 313 terbit Juli 2020 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di magzter, gramedia, dan myedisi.