Foto: Dok. Dolphyn
Minyak Sawit merah alami (virgin red palm oil – VRO) kaya akan antioksidan
Sejumlah senyawa yang terkandung dalam VRO dapat dimanfaatkan sebagai penangkal Covid-19.
Tatanan kehidupan baru (new normal) disiapkan pemerintah demi mengembalikan stabilitas ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Pemberlakuan pembatasan sosial (social distancing) dan pemakaian masker pun tetap menjadi kewajiban.
Dari sisi makanan, masyarakat diimbau untuk tetap mengonsumsi sumber asupan yang mampu meningkatkan imunitas tubuh dan menjaga kesehatan paru-paru.
Prof. Sri Raharjo, Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengingatkan, konsumsi makanan yang mengandung provitamin A, vitamin E, dan vitamin C amatlah penting. Alasannya, unsur-unsur tersebut dapat menjaga dan melindungi kesehatan paru-paru,
“Provitamin A dan vitamin E banyak terkandung dalam minyak sawit merah alami (virgin red palm oil – VRO). Sementara vitamin C bisa dari sayuran dan buah-buahan,” ulas dosen Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian ini.
Virgin Red Palm Oil
Lebih lanjut Sri menjelaskan, VRO berisi senyawa antioksidan seperti tokoferol dan tokotrienol yang merupakan vitamin E. Selain itu, kandungan terlarut beta karoten yang menjadi provitamin A di dalam VRO 15 kali lebih tinggi ketimbang wortel.
Vitamin E dan provitamin A dalam VRO merupakan antioksidan kuat yang mampu menangkal senyawa pro-oksidan (radikal bebas). Sementara vitamin C yang banyak terkandung dalam buah-buahan berfungsi meremajakan tokoferol (antioksidan) yang melemah setelah bereaksi dengan radikal bebas.
“Komponen vitamin E dan beta karoten yang cukup tinggi menjadi penciri dari minyak sawit merah. Dibandingkan dengan minyak-minyak nabati yang lain, paling tinggi di minyak sawit merah. Ini bisa diandalkan untuk meningkatkan sistem imun,” tandasnya.
Asam Palmitat Sebagai Surfaktan
Keunggulan lain VRO, kandungan lemak jenuh dan lemak tidak jenuhnya cukup seimbang. Dari sebanyak 48,72% asam lemak jenuh, yang paling dominan adalah asam palmitat. Yang menarik, imbuh Sri, asam lemak yang teresterifikasi ini berperan penting dalam melindungi paru-paru.
Ia menerangkan, asam palmitat terbilang komponen utama atau sekitar 60% dari penyusun senyawa fosfolipid yang melapisi dinding dalam rongga alveoli paru-paru.
Kegunaannya sebagai surfaktan yang dapat membantu memuluskan pertukaran antara gas oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) dari alveoli ke pembuluh darah atau sebaliknya.
“Palmitat (sebagai surfaktan), fungsinya sebagai emulsifier dan menurunkan tegangan permukaan di dalam rongga paru-paru. Proses respirasi berjalan lancar dan normal ketika surfaktan berada dalam kondisi terjaga,” jelasnya.
Ia mencontohkan, sasaran utama infeksi Covid-19 adalah paru-paru. Seseorang yang terinfeksi, sel-sel pada alveoli paru-parunya menjadi rusak dan tidak mampu memproduksi fosfolipid kembali.
Akibatnya, proses pertukaran gas dalam rongga alveoli tidak dapat berlangsung secara normal. Dalam kondisi ini penderita akan mengalami kesulitan bernapas. Itulah sebabnya diperlukan ventilator untuk membantu pasien bernapas.
Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 312 terbit Juni 2020 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di magzter, gramedia, dan myedisi.