Foto: Istimewa
IIPC siap digelar di Solo, Jawa Tengah, 2-4 April 2020
Industri peternakan unggas di dalam negeri tetap berpotensi mengalami pertumbuhan. Tercatat, Indonesia merupakan produsen broiler (ayam pedaging) no.10 dunia sementara untuk layer (ayam petelur) menjadi no.7 di dunia. Dengan jumlah penduduk 267 juta jiwa, konsumsi produk perunggasan di dalam negeri diprediksi mengalami pertumbuhan di atas 5%.
Namun demikian, sektor ini tak juga lepas dari segi tantangan. Belum lama ini, pelarangan penggunaan antibiotic growth promoter (AGP) di dalam pakan ternak masih menjadi topik yang hangat.
“Penggantinya sudah banyak tersedia di pasaran. Hanya saja, pelaku usaha masih mencari alternatif yang tepat sebagai replacer (pengganti) antibiotik,” ujar Rachmat Nuriyanto, Dewan Penasihat Asosiasi Obat Hewan Indonesia di sela-sela konferensi pers IIPC (Indonesia International Poultry Conference) 2020, di Jakarta, Jumat (21/2).
Ia melanjutkan, pelarangan penggunaan AGP sebagai imbuhan pakan sudah berlaku sejak awal 2018 lalu. Perusahan obat hewan baik dalam maupun luar negeri pun berlomba untuk memberikan produk yang khasiatnya bisa menyamai antibiotik. Sementara itu, Harris Priyadi, Sekjen ASOHI menambahkan, larangan antibiotik sudah banyak diterapkan di banyak negara.
Akan tetapi, ungkapnya, dibutuhkan proses adaptasi untuk mengimplementasikannya. Sementara di Indonesia, penerapan pascapelarangan penggunaan AGP dikeluarkan tergolong cepat.
Dengan berlakunya larangan AGP, penerapan biosekuriti juga menjadi vital. Alfred Kompudu, Technical Advisor FAO ECTAD mengungkapkan, jumlah populasi ayam modern tersu meningkat. Untuk itu, kesadaran atas biosekuriti perlu ditingkatkan demi menjaga produktivtas.
Adapun konferensi IIPC akan digelar di Hotel Alana Solo, Jawa Tengah, 2-4 April 2020. Konferensi ini siap membahas solusi terkait menangani kesehatan unggas melalui teknologi dan manajemen di era AGP free. Bambang Suharno, Perwakilan penyelenggara IIPC mengatakan, konferensi ini menghadrikan narasumber ahli di bidang perunggasan dan sangat menarik untuk dihadiri oleh pelaku industri.
Try Surya Anditya
Editor: Windi L.