Foto: Dok. BB Padi
Baroma, pengganti Basmati impor untuk nasi biryani dan nasi kebuli
Lima varietas unggul baru (VUB) ini bertipe khusus dan potensial menebalkan kocek petani.
Pada 16 Desember 2019, Mentan Syahrul Yasin Limpo merilis lima VUB padi bertipe khusus di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) Sukamandi, Subang, Jabar.
Kepala BB Padi Dr. Priatna Sasmita menjelaskan, “Peluncuran padi tipe khusus ini untuk mengenalkan kepada petani tentang keunggulan padi tipe beras yang memberikan nilai tambah dan keuntungan lebih besar ketimbang VUB sebelumnya.”
Kelima VUB yang diluncurkan adalah Baroma, Jeliteng, Pamera, Pamelan, dan Paketih yang semuanya padi sawah irigasi. Bila petani tertarik menanamnya, harap bersabar hingga musim tanam kedua karena benih sebarnya tengah diproduksi petani penangkar pada musim tanam ini.
Nasi Kebuli hingga Ketan Berkualitas Lebih Baik
Baroma merupakan padi tipe Basmati yang berpotensi hasil 9,18 ton gabah/ha dengan rata-rata 6,01 ton/ha. Umur panennya sekitar 113 hari setelah sebar (HSS). Kadar amilosanya 25,55%.
Tekstur nasi pera. Pemanjangan nasi setelah proses pemasakan sebesar 1,5 kali. Baroma memiliki ketahanan terhadap wereng batang cokelat (WBC) biotipe 1, hawar daun bakteri (HDB) patotipe III, IV dan VIII, serta Blas ras 033 dan 173.
Baroma ini bisa menggantikan beras Basmati impor untuk nasi briyani dan kebuli di rumah makan India dan Arab.
Jeliteng adalah varietas unggul beras hitam pertama yang dilepas Balitbang Pertanian.
Keunggulannya, berpotensi hasil 9,87 ton/ha dengan rata-rata hasil 6,18 ton GKG/ha. Umur panen sekitar 113 HSS. Tekstur nasinya pulen dengan kandungan amilosa 19,6%.
Jeliteng mempunyai ketahanan terhadap WBC biotipe 1, HDB patotipe III, IV dan VIII serta Blas ras 033 dan 073. Kandungan fenoliknya sangat tinggi, yaitu mencapai 7.104,3 ± 417,9 mg GAE*/100 g BPK. Pigmen hitamnya bermanfaat sebagai antioksidan atau anti-inflamasi.
Pamera (padi merah aromatik) berpotensi hasil 11,33 ton/ha dengan rata-rata 6,43 ton/ha. Cocok ditanam untuk lahan sawah irigasi pada ketinggian 0-600 mdpl.
Tekstur nasi sedang dengan kadar amilosa 21,1%. Umur tanaman 113 HSS. VUB ini memiliki ketahanan terhadap WBC biotipe 1,2 dan 3, HDB patotipe III, IV dan VIII, serta Blas ras 033, 173, 133 dan 073.
Pamelen (Padi Merah Pulen) menghasilkan tekstur nasi pulen dengan kadar amilosa 19,6%. Bentuk gabahnya ramping, cukup mudah dirontokkan, dan tahan rebah.
Potensi hasilnya 9,87 ton/ha dengan rata-rata 6,18 ton/ha. Umur panen kurang lebih 112 HSS. Keunggulan lainnya, mempunyai ketahanan terhadap WBC biotipe 1, HDB patotipe III, IV dan VIII, Blas ras 033, 133, 073 dan 173 serta virus Tungro.
Paketih (padi beras ketan putih) merupakan hasil persilangan Ketan Hitam dan Pandan Wangi Cianjur. Potensi hasilnya 9,46 ton/ha dengan rata-rata 6,32 ton/ha.
Umur panen berkisar 118 HSS. Kandungan amilosanya lebih rendah dibandingkan Ciasem (4,8%), yaitu 4,4%, sehingga kualitas ketannya lebih baik. Varietas ini agak tahan terhadap WBC biotipe 1, tahan HDB kelompok III, IV dan VIII, dan tahan blas ras 073 dan 173.
Peni Sari Palupi