Senin, 25 Nopember 2019

25 Sarjana Peternakan Diberikan Pelatihan Bisnis Peternakan

25 Sarjana Peternakan Diberikan Pelatihan Bisnis Peternakan

Foto: 


Jakarta, 25 November 2019, Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) bekerjasama dengan Indonesia-Australia Partnership on Food Security in the Red Meat and Cattle Sector (Partnership) menyelenggarakan program pelatihan kerja untuk lulusan baru di bidang peternakan. Program yang bertajuk “ISPI-Red Meat and Cattle Partnership Internship Program for Fresh Graduate” ini diselenggarakan pertama kalinya tahun 2019 diikuti 25 orang sarjana peternakan dengan pengalaman kerja maksimal 2 tahun yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. 
 
 
Robi Agustia ketua IV bidang kerja sama antar lembaga, ISPI  menyatakan, program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan teknis lulusan program studi peternakan terutama yang baru lulus (fresh graduate). Sehingga memiliki pemahaman mengenai proses bisnis di industri peternakan secara nyata. 
 
 
“Program ini merupakan kontribusi ISPI dalam menyiapkan SDM Indonesia Unggul sesuai dengan visi pembangunan Indonesia menuju negara maju 2045. Tidak hanya mempersiapkan sarjana unggul yang siap kerja di industri peternakan, kerja sama dengan Partnership ini diharapkan juga dapat meningkatkan daya saing dan pemikiran-pemikiran inovatif para sarjana ini dalam menyiapkan sektor peternakan dalam revolusi industry 4.0 di Indonesia,” ungkapnya. 
 
 
George Hughes, Agriculture Counsellor Kedutaan Australian Jakarta menyatakan, sektor peternakan di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar dan membutuhkan pemikiran-pemikiran segar dari generasi muda Indonesia.
 
 
“Program ini tidak hanya akan membekali peserta dengan kemampuan teknis, namun juga akan memperluas jaringan dan wawasan mereka. Melalui program ini, kami berharap akan lebih banyak lulusan ilmu peternakan yang berkarir dan menjadi pemimpin masa depan di sektor peternakan, dan kemudian menginspirasi lebih banyak anak muda untuk berkarya di sektor ini,” ungkap George. 
 
 
Lebih jauh, George mengungkapkan ini merupakan bagian dari program pengembangan keterampilan di sektor daging merah dan sapi yang telah dikembangkan Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia melalui Partnership. Melalui program pengembangan keterampilan tersebut, Partnership telah melatih hampir 350 orang Indonesia dalam berbagai topik, termasuk pembiakan ternak, pemrosesan, dan pembuatan kebijakan.
 
 
“Beberapa peserta dalam program pelatihan kerja ini juga pernah terlibat dalam NTCA Indonesia Australia Pastoral Program (NIAPP), yaitu program pelatihan kerja yang berlangsung selama 10 minggu di berbagai cattle station di Australia bagian utara. Kami sangat senang untuk berhubungan kembali dengan alumni kami dan lulusan ilmu peternakan terbaik lainnya di Indonesia,” kata George.

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain