Foto:
Hingga Mei 2019, sebanyak 3,7 juta ton pupuk bersubsidi telah disalurkan - TSA
Pupuk Indonesia menyiapkan 1,32 juta ton pupuk subsidi untuk mengantisipasi libur lebaran. Melalui anak usahanya, stok pupuk bersubsidi nasional yang disalurkan terdiri dari 489.999 ton urea, 387.135 ton NPK, 148.135 ton ZA, 142.430 ton SP36, dan 152.397 pupuk organik. Wijaya Laksana, Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia mengatakan, stok yang disiapkan tersebut sebagai antisipasi dari aturan pembatasan angkutan berat Lebaran 2019, yang berlaku sejak 31 Mei hingga 10 Juni mendatang.
"Jumlah yang kita siapkan di lini III dan IV cukup sampai kebutuhan tiga bulan ke depan. Kami pastikan jumlah ini memenuhi kebutuhan petani agar tidak kekurangan pupuk. Terutama masa libur Lebaran," jelas Wijaya di Jakarta, Jum'at (24/5).
Pupuk Indonesia, imbuh Wijaya, mengikuti aturan Permendag No.15/2013 mengenai stok pupuk bersubsidi harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan hingga dua minggu. Namun, demi menghindari kelangkaan pupuk, Pupuk Indonesia menggelontorkan ketersediaan stok hingga dua kali lipat di lini III (gudang yang berlokasi di Kabupaten) dan lini IV (kios resmi).
"Beberapa wilayah yang akan memasuki musim tanam setelah Lebaran, kami pastikan stoknya dapat memenuhi kebutuhan petani di musim tanam," imbuhnya.
Target penyaluran pupuk bersubsidi dari pemerintah tahun ini sebanyak 8,8 juta ton atau berkurang 676 ribu ton dibandingkan pada 2018 yang mencapai 9,55 juta ton. Tercatat, hingga 22 Mei 2019 Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 3,7 juta ton untuk jenis urea, ZA, SP-36, NPK dan pupuk organik ke seluruh wilayah di Tanah Air. Angka ini menunjukkan penyaluran pupuk bersubsidi sudah mencapai 42% dari ketentuan penyaluran di 2019.
Try Surya Anditya