Rabu, 7 Nopember 2018

Strategi dan Tantangan Percepatan Penggunaan Pupuk Organik

“Bagaimana mencapai peningkatan produksi dan produktivitas pertanian kita ke depan dan sekaligus upaya mencapai perbaikan dan peningkatan kualitas kesuburan lahan pertanian kita? Yang pada akhirnya akan menentukan pendapatan dan kesejahteraan petani kita,” ungkap Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, M.Ec., Menteri Pertanian periode 2000 – 2004, saat diwawancara AGRINA.
 
 
Tentunya dimulai dengan penentuan paradigma?
 
Paradigma pembangunan pertanian termasuk pencapaian kedaulatan pangan nasional adalah pembangunan pertanian dan kedaulatan pangan yang berkelanjutan.
 
Berkelanjutan dalam pengertian mampu bertumbuh terus, bersahabat dengan lingkungan, dan bertanggung jawab secara sosial. Dan dimensi keberlanjutan dalam aspek bersahabat dengan lingkungan ini sudah menjadi kesadaran kita serta tuntutan global.
 
Ini akan menjadi salah satu arus utama dalam pembangunan pertanian, kedaulatan pangan, dan peningkatan produksi serta produktivitas komoditas pertanian pangan jangka menengah dan panjang.
 
Penggunaan dan pengembangan pupuk organik ke depan perlu ditegaskan kembali dalam konteks keberlanjutan tersebut.
 
Pembangunan pertanian berkelanjutan hanya dapat dipertahankan dengan adanya sumberdaya lahan pertanian yang tetap subur, sehat, dan produktif. Lahan dan air adalah sumberdaya atau faktor produksi pokok dalam budidaya atau usahatani kita.
 
Inilah yang harus menjadi perhatian serius dan sudut pandang strategis yang menjadi dasar kita melihat pupuk organik ke depan.
 
Pengembangan pupuk organik ke depan sangat strategis dan mendesak, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.
 
Pertama, memperbaiki kondisi lahan pertanian yang sebagian besar sudah levelling off, keras, dan rusak bahkan kritis akibat penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan secara terus-menerus.
 
Kedua, meningkatkan efisiensi pemupukan di lahan-lahan pertanian yang rendah kandungan C-organiknya.
 
Ketiga, memenuhi kebutuhan pertanian organik dengan menghasilkan produk organik.
 
Dan keempat, meningkatkan kualitas fisik dan kimia lahan pertanian untuk landasan peningkatan produktivitas berkelanjutan.
 
 
Bagaimana penerapan di kalangan petani?
 
Data menunjukkan, proporsi aplikasi pupuk organik masih relatif sedikit dibandingkan luas lahan pertanian yang ingin diperbaiki tingkat kesuburannya. Bahkan pertumbuhannya lambat dan cenderung stagnan. 
 
Dari alokasi subsidi pupuk organik yang mencapai satu juta ton, dalam beberapa tahun terakhir, realisasi penyerapannya sekitar 600 ribu-800 ribu ton per tahun.
 
Dengan alokasi subsidi tersebut dan sesuai rekomendasi penggunaan pupuk organik sebesar 500 kg per ha, cakupan aplikasi pupuk organik baru mencapai dua juta ha lahan setiap tahun atau sekitar 25%-30% dari luas lahan baku sawah nasional.
 
Beda dengan tren penggunaan dan penyerapan pupuk organik di negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand justru lebih besar dan bertumbuh pesat.
 
Beberapa kendala penyerapan pupuk organik antara lain hambatan psikologis petani atas dampak langsung penggunaan pupuk organik, persoalan kualitas, kandungan nutrisi dan hara, harga, serta logistik.
 
Dari berbagai kunjungan lapangan dan diskusi terbatas selalu mengemuka argumentasi petani kurang tertarik menggunakan pupuk organik karena dampaknya relatif kecil sekali bagi pertumbuhan tanaman.
 
Tidak seperti efek penggunaan pupuk anorganik seperti urea dan atau NPK. Harapan itu bertolak belakang dengan karakteristik pokok pupuk organik untuk membenahi struktur dan kualitas serta kesuburan tanah bukan sebagai nutrien atau kandungan inti seperti pupuk N, P, K.
 
Disamping itu, perlu didiskusikan secara komprehensif, akademis, dan praktis soal penamaan atau kategorinya, apakah disebut “pupuk” sebagai sumber nutrien tanaman atau justru sebagai “kompos” untuk pembenah tanah.
 
Pasalnya, sudah sangat mendesak bagi kita untuk memperbaiki dan membenahi status dan kondisi bahan organik lahan pertanian kita baik sawah maupun ladang. Tolok ukur pokoknya adalah perbaikan kesuburan lahan petani sehingga produktivitas dan produksinya akan lebih tinggi dan lebih baik.
 
 
Untung Jaya

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain