Senin, 29 Agustus 2016

Masalah Pokok Pergulaan Kita

“Masalah pokok pergulaan nasional adalah ketidakmampuan pertumbuhan produksi dalam negeri untuk mengejar pertumbuhan permintaan. Pertumbuhan permintaan dalam negeri meningkat karena dua hal utama, yakni pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan konsumsi per kapita karena pertumbuhan ekonomi,” ungkap Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, M.Ec., Menteri Pertanian periode 2000 – 2004, saat diwawancara AGRINA.

Apa yang dapat dilakukan?

Dalam keadaan seperti itu, agar harga gula dalam negeri tidak melonjak tinggi maka importasi tidak dapat dielakkan. Dengan demikian pertumbuhan impor gula dari tahun ke tahun terus meningkat. Untung saja importasi tersebut dalam bentuk raw sugar (gula mentah) jadi masih perlu proses sehingga memberi nilai tambah di dalam negeri.

Adanya importasi raw sugar dan gula rafinasi memang berhasil meredam harga gula dalam negeri karena kebetulan harga gula internasional beberapa dekade belakangan ini sering lebih rendah daripada harga dalam negeri. Ini sangat menolong industri makanan dan konsumen akhir kendati berpengaruh negatif terhadap penyediaan insentif bagi produksi gula dalam negeri.

Pertumbuhan produksi gula di dalam negeri tidak secepat yang diharapkan sehingga ini menjadi satu sebab mundurnya secara terus menerus target pencapaian swasembada gula nasional. Target tahun pencapaian swasembada gula selalu berpindah dari satu pemerintahan ke pemerintahan berikutnya. Wajar apabila ada yang menduga pemerintah tidak serius mengupayakannya dan menjadi sesuatu yang membosankan bagi stakeholder gula nasional.

Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Majalah AGRINA versi Cetak volume 12 Edisi No. 266 yang terbit pada Agustus 2016. Atau klik di www.scanie.com/featured/agrina.html, https://www.wayang.co.id/index.php/majalah/agrina

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain