Kamis, 21 Juli 2016

Kita Perlu Kebijakan Persapian Nasional

“Kita mempunyai banyak kebijakan dalam persapian nasional tapi tidak kelihatan suatu kebijakan yang utuh. Hal inilah yang membuat kekacauan dan gonjang-ganjing pada usaha bisnis sapi potong dalam negeri yang terjadi berulang-ulang setiap tahun,” ungkap Prof. Dr. Ir.  Bungaran Saragih, M. Ec., Menteri  Pertanian periode 2000 – 2004, saat diwawancara AGRINA.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Saya pun heran mengapa kita terlalu pusing mengenai melonjaknya harga daging sapi ini. Seberapa strategiskah sapi ini dalam sistem ketahanan pangan dan pemenuhan protein hewani masyarakat kita? Sampai-sampai Kepala Negara terpaksa ikut mengurusnya secara detail. Barangkali ini  keputusan politis yang kita tidak tahu bagaimana prosesnya. Sebenarnya daging sapi bukan komoditas strategis tapi herannya diperlakukan seperti komoditas strategis karena bukan untuk kepentingan ketahanan pangan dan ekonomi nasional. Namun jika sudah diputuskan sebagai komoditas strategis. maka perlu penyelesaian secara komprehensif dan konsisten satu sama lain.

Bagaimana penyelesaian secara komprehensif dan konsisten?

Kita mempunyai banyak kebijakan dalam persapian nasional tapi tidak kelihatan suatu kebijakan yang utuh. Contohnya, kita punya kebijakan tentang program inseminasi buatan, embrio transfer, integrasi sapi dan sawit, pengembangan penggemukan sapi, kuota importasi, pengangkutan sapi, kebijakan harga,  dan lainnya. Banyaknya kebijakan dan program yang berserakan dan sering tidak konsisten satu sama lain menjadi sumber kekacauan secara berulang-ulang dari produksi, distribusi, dan harga sapi di dalam negeri. 

Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Majalah AGRINA versi Cetak volume 12 Edisi No. 265 yang terbit pada Juli 2016. Atau klik di www.scanie.com/featured/agrina.html, https://www.wayang.co.id/index.php/majalah/agrina

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain