Senin, 17 Maret 2008

Padi Unggul di Lahan Sulit Air

Padi varietas Sertani-1 yang diandalkan dalam Program Mari Sejahterakan Petani (EMESPE) mampu berproduksi cukup tinggi, 13—14 ton/ha, pada kondisi kekurangan air.

Salah satu fokus Program EMESPE adalah meningkatkan kesejahteraan petani padi dengan mengenalkan varietas unggul Sertani-1. Varietas hasil pemuliaan Surono Danu ini sebelumnya telah diujitanam di beberapa wilayah Provinsi Lampung. Di sawah beririgasi menghasilkan 13—14 ton gabah kering panen (GKP) per hektar.

Padi itu kemudian diujitanam pada lahan yang suplai airnya minim di Pematang Johar, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumut. Di lahan milik Amit Damanik tersebut, hasil panen yang dihitung secara ubinan ternyata tidak berbeda, 13—14 ton GKP per hektar.

Cara bercocok tanam Amit tidak dengan varietas padi lain yang biasa ditanamnya. Namun hasilnya ternyata jauh berbeda. Biasanya ia hanya menghasilkan maksimal 8—10 ton per hektar. Bahkan varietas Ciherang di lahan seperti ini paling banyak menghasilkan 5 ton. “Padahal, dalam pengelolaannya, saya belum 100% sesuai anjuran yang didapatkan pada pelatihan di Cariu, Bogor,” ungkap Amit.

Cara tanam di lahan sulit air itu tentu beda dengan di sawah beririgasi. Lubang tanam dibuat dengan tugal (sebatang kayu berujung runcing). Ke dalam tiap lubang tanam dimasukkan satu benih kemudian ditutup tanah.

Amit menjelaskan perbedaan pertanaman yang dilihatnya. Jumlah bulir padi dalam satu malai mencapai 400—450, jauh lebih banyak ketimbang varietas lain yang sekitar 200 bulir. Jumlah benih yang dibutuhkan hanya 10 kg per hektar. Umur panen juga lebih pendek, 95 hari dari pesemaian. Atau lebih cepat panen 40 hari dibandingkan  varietas lainnya yang 125—150 hari.

Benih Gratis

Melihat produktivitas padi Sertani-1 tersebut, Efendi Sianipar, fungsionaris DPP PDI Perjuangan mengatakan, “Jika hasilnya seperti ini, tentunya petani akan sejahtera, sesuai dengan tujuan program terobosan partai ini (PDI-P) untuk berperan mensejahterakan petani,” katanya.

Ditambahkan Irmadi Lubis, Anggota Komisi VI DPR asal PDI-P, pada 2008 akan ada pembagian bibit Sertani-1 secara gratis kepada petani di semua kabupaten Sumatera Utara. Di antaranya di Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Tapanuli Utara. “Target luas tanamnya sekitar 500 ribu hektar hingga akhir tahun ini dengan penyediaan benih sekitar 10 ton,” ungkapnya.

Secara nasional, program penanaman padi akan ditargetkan seluas 4 juta hektar pada 2009. Untuk itu PDI-P akan membagi-bagikan benih padi varietas ini secara gratis kepada para petani. Benih akan disediakan para anggota legislatif PDI-P dari seluruh penjuru tanah air. "Program panen padi varietas seluas 4 juta hektar itu harus terlaksana karena ini merupakan perintah Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri)," kata Theo Syafei, Ketua DPP PDI-P. Ia menambahkan, PDI-P menanggap program pengembangan padi ini sangat penting mengingat dewasa ini masyarakat semakin kesulitan mendapatkan beras.

Sang Ketua Umum sendiri dijadwalkan akan memanen padi varietas Sertani-1 di sejumlah kabupaten di Sumut dan Sumbar pada Maret ini. Menurut Mindo Sianipar, Wakil Ketua Komisi IV dari Fraksi PDI-P, panen padi di kedua wilayah tersebut baru sebatas langkah awal sebagai pengenalan padi varietas baru itu kepada masyarakat. Pada Maret 2009 nanti, Megawati Soekarnoputri akan melakukan panen padi varietas ini yang luasnya 4 juta hektar di hampir seluruh provinsi.

Yan Suhendar

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain