Mau mendongkrak hasil panen kubis? Pilih saja benih-benih hibrida baru yang mampu berproduksi hingga di atas 40 ton per hektar.
Menurut H. Syahid Al Barkah, salah satu petani kubis di Desa Tugu Mukti, Cimahi, Jabar, benih sangat penting dan berpengaruh terhadap hasil panen. Itu jawaban yang selalu dilontarkannya setiap ditanya apa kunci keberhasilannya. “Dengan penggunaan benih hibrida, hasil panennya bisa lebih banyak dan kualitasnya juga tinggi,” ungkapnya.
Pak Haji, begitu sapaanya, dalam satu tahun menanam kubis secara bergilir dengan tomat, cabai, dan buncis. Pada setiap panen, tak kurang dari 1.500 ton kubis segar diangkut dari 50 hektar lahannya.
Kubis itu dilempar ke pasar Jakarta, Batam, dan Pontianak. Pasar Jakarta menyerap 6 ton per hari, Batam 10 ton dua kali sebulan. Sedangkan Pontianak disuplai sekitar 12 ton per minggu.
Berdasarkan pengalamannya selama 27 tahun bertani kubis, Haji Syahid berpendapat, peluang komoditas kubis di pasaran masih sangat terbuka, baik pasar lokal maupun ekspor. “Sebenarnya banyak yang minta dari luar negeri tapi saya belum sanggup. Dalam negeri saja saya kewalahan,” tutur pemilik PD Berkah Tani tersebut.
Untuk menggarap peluang seperti itu, perusahaan benih seperti PT East West Seed Indonesia dan PT Tanindo Subur Prima telah meluncurkan beberapa varietas unggulan baru. Antara lain, Talenta F, PM-007 F1, dan Grand-11. Talenta F1 yang dikhususkan pada dataran tinggi mempunyai potensi produksi tinggi, sampai 44 ton per hektar. Varietas PM-007 F1 unggul dalam hal masa tanam yang lebih singkat 20 hari dibandingkan Talenta. Sedangkan Grand -11 beradaptasi dengan baik di dataran menengah sampai tinggi. Varietas ini tahan terhadap penyakit utama kubis, seperti busuk hitam dan bercak daun. Penanaman benih-benih unggul itu diharapkan dapat menghasilkan panenan bertonase tinggi dan berkualitas baik untuk menutupi kebutuhan lokal maupun ekspor.
Selamet Riyanto
Potensi Benih Hibrida |
Deskripsi |
PM - 007 F1 |
Talenta F1 |
Grand-11 |
Golongan varietas |
Hibrida |
Hibrida |
Hibrida |
Umur Panen |
60 hari | 80 hari | 70-80 hari |
Warna daun terluar | Hijau muda | Hijau tua keabu-abuan | Hijau |
Tinggi tanaman | 39 cm | - | - |
Lebar daun terluar | 30-35 cm | 36 cm | 30-35 cm |
Warna head | Hijau muda | Hijau | Hijau |
Bentuk head | Gepeng | Bulat tinggi | Bulat pipih |
Ukuran head | 14,2 cm x 17,2 cm | 19 cm | - |
Berat per head | 2-3 kg | 2-3.5 kg | 2-3 kg |
Kepadatan head | Padat | Padat | Padat |
Rasa | Agak manis dan crispy | - | - |
Daya simpan | 8-10 hari | 7 hari | 8-10 hari |
Ketahanan pecah | - | 20 hari | - |
Produksi (ton/ha) | 45,1 | 44 | 40-45 |
lokasi | Dataran rendah(0-500 m dpl) | Dataran tinggi ( |
Dataran (Menengah- tinggi) |
Ketahanan penyakit | |||
- Black rot | Tahan | Tahan | Tahan |
- Soft rot | Tahan | Tahan | Tahan |