1. Home
  2. »
  3. Headline Agrina
  4. »
  5. NFA dan Komisi IV DPR RI Tinjau Gudang BULOG Medan

HASI 2025, Industri Sawit Berkontribusi Besar Perekonomian Indonesia

Jakarta, Agrina-online.com.  Industri kelapa sawit merupakan salah satu sektor unggulan yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Dalam menghadapi tantangan global, termasuk persaingan pasar, keberlanjutan lingkungan, serta kebutuhan akan efisiensi dan produktivitas, inovasi teknologi menjadi kunci utama.

Menghadapi masalah tersebut, Hai Sawit Indonesia menyelanggarakan kegiatan perdana bernama Hai Sawit Simposium (HASI) 2025 , untuk membahas lebih dalam terkait tantangan sawit. Acara tersebut diselenggarakan pada tanggal 7 hingga 8 Mei 2025 di Birawa Assembly Hall – Hotel Bidakara Jakarta.

Pada kesempatan tersebut Pimpinan Umum Hai Sawit, M. Gema Aliza Putra mengatakan, Hai Sawit adalah aplikasi digital yang dirancang khusus untuk memenuhi semua kebutuhan informasi industri kelapa sawit melalui satu aplikasi terpadu baik untuk kebutuhan Promosi dan publikasi.

“Fitur yang terdapat pada Hai Sawit berupa Lowongan Kerja Terintegrasi, Informasi lengkap tentang seluruh Produk Sawit dari Hulu ke Hilir, Media Pemberitaan Visual dan tulisan, Event Promosi Sawit & Edukasi Kelapa Sawit,” jelasnya saat memberikan kata sambutan.

Saat ini Hai sawit berkolaborasi dengan HIMPUNAN PROFESIONAL KELAPA SAWIT INDONESIA (HIPKASI) dimana hipkasi adalah sebuah perkumpulan profesional kelapa sawit indonesia untuk berkolaborasi, bertukar ide, ilmu dan pengalaman, serta mengembangkan kreatifitas dan inovasi dibidang kelapa sawit untuk meningkatkan daya saing global dan meningkatkan kompetensi sdm secara berkelanjutan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman diwakilkan Kuntoro Boga Andri, Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Perkebunan menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto berpesan pada saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrembangnas) bahwa prioritas Indonesia saat ini adalah swasembada pangan dan energi.

Presiden menekankan bahwa pentingnya menjaga kebun-kebun sawit sebagai sumber energi masa depan. Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengembangkan biodiesel berbasis minyak sawit, termasuk B50 dan B100, hal ini pun telah dilakukan uji coba untuk kendaraan. Tidak hanya itu lanjutnya Kementan mendorong transformasi sistem produksi sawit melalui mekanisasi, digitalisasi, dan integrasi data berbasis Artificial Intelligence (AI).

Penggunaan drone untuk pemupukan presisi, sensor IoT untuk pemantauan lingkungan, serta manajemen kebun berbasis GIS dan aplikasi digital semakin meluas. “Kementan menyadari bahwa keberhasilan transformasi ini sangat bergantung pada sinergi lintas sektor – antara pemerintah, lembaga riset, perguruan tinggi, pelaku industri, serta masyarakat petani. Simposium ini merupakan momen strategis untuk memperkuat kolaborasi tersebut,” katanya.

HAI SAWIT DAN HIPKASI berkolaborasi dalam menjalankan kegiatan HASI 2025. Industri kelapa sawit merupakan salah satu sektor unggulan yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Pada acara ini terbagi menjadi 7 sesi simposium yang memberikan pembahasan berkualitas dari pada ahli dan praktisi dari kedua negara yaitu Indonesia dan Malaysia. Acara ini dihadiri kurang lebih sebanyak 578 peserta dari Indonesia dan Malaysia.

Pada kegiatan hari pertama terbagi menjadi 3 sesi, sesi 1 mengusung tema ‘Replanting dan Design Mekanisasi Pada Areal Teras’ dengan pembicara, Abdul Halim, General Manager Plantation Serawak Plantation Berhad (Malaysia); Ravi Ramiah, Chief Estate Operations PT REA Kaltim Plantation (Indonesia); Moderator: Tatang Somantri – Head Agronomy Minanga Group.

Sesi kedua, mengangkat tema ‘Penerapan Mekanisasi Dan Teknologi Pada Kegiatan Pemupukan’ pembicara, Eko Noviandi Ginting, Senior Peneliti Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) (Indonesia) dan Romzi Bin Ishak, Head R & D FGV Holding Berhard (Malaysia). Moderator: Syarifarudin Afa – Direktur PT Plantation Advisor Indonesia.

Pada sesi terakhir bertemakan, ‘Penerapan Mekanisasi dan Teknologi Pada Kegiatan Pengendalian Gulma & Hama’. Pembicara, Dedek Haryadi, Head P & D Asian Agri Group (Indonesia), pembicara kedua Ts. Siti Zuwairiah Abdullah, Estate Manager SD Guthrie (Malaysia), serta Prabawati Hyunita Putri, Research & Innovation Manager PT Pandawa Agri Indonesia (Indonesia); moderator Sugiono, Vice President MSAL Group.

Sabrina Yuniawati

Tag:

Bagikan:

Trending

WhatsApp Image 2025-05-14 at 5.47
Dari Benih Unggul Hingga Riset Mutakhir : EWINDO Buktikan Konsistensi 35 Tahun Dukung Petani Indonesia
WhatsApp Image 2025-05-14 at 5.47
Ketahanan Pangan Dimulai dari Benih Unggul
Foto Pendukung III
Pupuk Indonesia Gelar Program Tebus Pupuk Subsidi
Foto Pendukung I
BAKN DPR RI Apresiasi Sistem Pengawasan Command Center Pupuk Indonesia
BULOG
BULOG Menyerap Hasil Petani 2.000.524 Ton Setara Beras
Scroll to Top