Foto: Pinsar
Sebagian masyarakat Indonesia belum menyadari bahwa telur dan daging ayam adalah sumber protein yang sangat murah dan berkualitas
Blitar (AGRINA-ONLINE.COM) - Blitar, Jawa Timur menjadi salah satu daerah yang dipilih untuk memperingati hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) pada tahun ini.
Menurut Ketua Bidang Usaha Promosi dan Kerja Sosial, Pinsar (Persatuan Insan Perunggasan Rakyat) Indonesia, Ricky Bangsaratoe pelimihan daerah Blitar karena tingkat konsumsi ayam dan telur di sana masih terbilang rendah, padahal Blitar merupakan sentra produksi telur dan ayam terbesar di Indonesia.
“Memang daerah Jawa Timur merupakan produsen terbesar tapi perlu diingat hasil produksi lebih banyak dikirim ke luar atau wilayah Indonesia. Miriskan karena tingkat konsumsi di sana masih rendah,” jelasnya saat mengadakan forum diskusi, Jakarta (18/10).
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021 produksi telur ayam mencapai 5,16 juta ton, produksi telur Jatim mencapai 1,67 juta ton penyumbang terbesar produksi nasional sekitar 32,47%. Sejalan dengan populasi ayam ras petelur terbesar yaitu 119,56 juta ekor.
Menurut Ricki selaku Ketua Panitia Pusat Acara HATN 2023, sebagian masyarakat Indonesia belum menyadari bahwa telur dan daging ayam adalah sumber protein yang sangat murah dan berkualitas. Saat ini, harga sebutir telur itu kurang lebih sama dengan sebatang rokok.
Namun berdasarkan data asosiasi perunggasan, konsumsi telur masyarakat Indonesia hanya 150 butir/orang/ tahun (sebelum pandemi), sedangkan konsumsi rokok masyarakat Indonesia mencapai lebih dari 1.300 batang/orang/ tahun.
“Masyarakat Indonesia rata-rata hanya mengkonsumsi 3 butir telur seminggu, tapi bersedia membeli rokok rata-rata sehari 3 batang rokok. Ini adalah kondisi yang memprihatinkan dan perlu kita ubah,” katanya.
Ricky menambahkan, banyak beredar hoax terkait telur dan ayam. Tapi tidak takut merokok yang lebih berbahaya bagi kesehatan jantung, paru-paru, ibu hamil, dan sebagainya. Contoh, makan telur dapat menyebabkan kolesterol, bisul, dan sebagainya.
Padahal telur mengandung protein hewani sangat lengkap dan harga protein yang dikandung telur sangat murah dibanding sumber protein lain. Sehingga isu negatif mengenai ayam dan telur perlu diluruskan dan diberikan eduksi secara berkelanjutan agar dapat mengubah pola pikir masyarakat.
“Misalnya ada anggapan bahwa ayam pedaging (broiler) bisa cepat besar karena disuntik hormon. Hal ini sama sekali tidak beralasan karena harga hormon satu kali suntik bisa mencapai 5 USD (Rp. 60.000), padahal harga ayam di tingkat peternak hanya sekitar 20 ribu/ekor. Proses pertumbuhan ayam broiler yang cepat semata-mata karena hasil persilangan puluhan tahun sesuai dengan kaidah ilmu genetika sehingga dihasilkan ayam dengan mutu genetik yang bagus (genetic improvement),” jelasnya.
Ricky menjelaskan, ada peningkatan konsumsi telur di berbagai daerah akan berdampak baik yaitu dapat menurunkan angka prevalesi stunting secara signifikan. Karena sesuai target pemerintah menurunkan angka stunting nasional 14% pada 2024.
Sementara itu, Ketua panitia Khusus HATN Blitar, Suyanto mengatakan, pihaknya akan menghubungkan peternak unggas dengan balita stunting di 22 kecamatan di Blitar “Kita sudah menjalankan sumbangan telur di 2 kecamatan selama 6 bulan untuk 300 anak balita stunting. Selanjutnya setelah HATN akan dilanjutkan di 22 kecamatan selama 6 bulan ke depan,” ujarnya.
Suyanto menjelaskan, Pinsar akan kerjasama dengan Dinas Kesehatan dengan target jika ada anak stunting di sekitar peternakan unggas, maka peternak akan membantu menyediakan telur setiap bulannya untuk mengurangi kasus stunting.
“Jadi di sekitar kandang-kandang peternak ini jangan sampai ada anak-anak stunting, dan harapan kami, peran seperti ini bukan hanya di Blitar, tapi juga di daerah lain,” jelas pengurus Pinsar Blitar itu.
Ricky menyambut baik aksi yang dilakukan peternak Blitar. “Selama kegiatan HATN mulai September hingga acara Puncak 15 Oktober saya lihat anggota Pinsar, ASOHI, PDHI, Dinas peternakan sangat kompak menyukseskan acara HATN. Ini merupakan modal yang besar untuk maju bersama. Saya yakin peran dalam ikut mengatasi stunting akan dijalankan dengan baik oleh teman-teman peternak Blitar,” ungkapnya.
Sementara itu rangkaian kegiatan acara HATN 2023 dilakukan pada 07 september dengan berbagai acara seperti lomba mewarnai maskot ayam, Lomba Chicken sasarannya anak sekolah dasar, lomba kreasi video dan masak olahan daging ayam dan telur. Kegiatan lainnya, talkshow podcast sosialisasi HATN, edukasi gizi ayam dan telur.
Seminar keamanan produk hewani, seminar protein ayam dan telur untuk kesehatan, dan Seminar Program Medikasi Yang Efektif untuk Menghasilkan Daging Ayam dan Telur yang Bebas Residu antibiotik, oleh Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI).
Lalu acara puncak HANT 15 oktober, diisi oleh kegiatan Bazar UMKM produk peternakan, Jalan sehat diikuti oleh lebih dari 5.000 orang, terdiri dari pelajar dan masyarakat umum, Konsumsi 10.000 butir telur bersama peserta jalan sehat dan tamu undangan, dipimpin oleh Bupati Blitar, Dirbitpro Ditjen PKH, Bapanas, dan Kadisnak Jatim. Lalu pengumuman pemenang lomba, penampilan pemenang lomba Chicken Dance serta undian berhadiah untuk peserta jalan sehat (hadiah utama sepeda motor).
Acara puncak dihadiri oleh kepala Dinas Peternakan Jatim Indyah Aryani, Bupati Blitar Rini Syarifah, Direktur Perbibitan dan Produksi Ditjen PKH Agung Suganda, Direktur Stabilisasi dan Pasokan Harga pangan Bapanas Maino Dwi Hartono, sejumlah pejabat pusat dan daerah, pimpinan asosiasi perunggasan pusat dan dari daerah, pejabat, masyarakat.
HATN pertama kali dicanangkan pada 2011 saat Festival Ayam dan Telur oleh Menteri Pertanian Suswono di Senayan pada 15 Oktober 2011. Sejak saat itu setiap tanggal 15 oktober diperingati Hari Ayam dan Telur Nasional. Pada 2023 acara HATN mengangkat tema Chicken & Egg For Better Life yang acara puncaknya hari Ini Minggu 15 Oktober 2023 di Lapangan Kanigoro, Kabupaten Blitar.
Sabrina Yuniawati