Foto: Humas NFA
Pemerintah Gencarkan Penurunan Stunting
NFA Gandeng PKK Pusat Gencarkan Penurunan Stunting
MEDAN (AGARINA-ONLINE.COM) Pemberdayaan dan peran aktif keluarga dalam memperkuat penganekaragaman konsumsi pangan dan penurunan angka stunting di Indonesia sangat penting dan mendasar. Mengingat keluarga merupakan inti dari kehidupan masyarakat yang berperan penting dalam penanaman nilai-nilai termasuk kebiasaan pola konsumsi pangan dan gizi.
Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Sarwo Edhy mengatakan, Badan Pangan Nasional menyadari peran penting keluarga dalam penguatan keanekaragaman pangan, pemenuhan gizi, termasuk untuk pencegahan stunting. Hari ini bertepatan dengan puncak peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) melakukan penandatanganan kerja sama dengan Tim Penggerak (TP) PKK Pusat.
Edhy menambahkan, kerja sama akan berfokus pada penguatan keanekaragaman konsumsi pangan, peningkatan gizi, dan penanganan stunting melalui pemberdayaan keluarga. Sejumlah langkah aksi meliputi pencegah kerawanan pangan dan gizi, pengembangan pangan lokal, pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia melalui edukasi dan sosialisasi pola konsumsi pangan B2SA (beragam, bergizi, seimbang dan aman), peningkatan sinergi antara pusat dan daerah tentang upaya penguatan ketahanan pangan dan gizi, serta pertukaran dan pemanfaatan data dan informasi.
"Selanjutnya kerja sama akan diteruskan dan direplikasi bersama TP PKK di tingkat daerah. Dengan dukungan lebih dari 2 juta kader TP PKK di seluruh Indonesia, diharapkan percepatan sosialisasi, edukasi, dan internalisasi gerakan penganekaragaman konsumsi pangan B2SA, penguatan gizi, dan pencegahan stunting bisa dilakukan secara masif dan tersistematisasi kepada seluruh keluarga Indonesia, karena langsung memberdayakan peran para Ibu sebagai jantungnya keluarga," ujarnya usai menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama Ketua Umum TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian, disaksikan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Medan, Rabu (17/5).
Sementara itu, Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Andriko Noto Susanto mengatakan, kerja sama NFA dengan TP PKK juga dalam hal pengelolaan Rumah Pangan B2SA. "Rumah Pangan B2SA merupakan pusat edukasi dan sosialisasi penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat untuk pemenuhan gizi dan pencegahan stunting. Sasaran edukasi dan penguatan gizi Rumah Pangan B2SA adalah anak stunting, gizi buruk, gizi kurang, ibu hamil, ibu menyusui serta calon pengantin," terangnya.
Menurut Andriko, peran TP PKK sangat besar bagi pemberdayaan Rumah Pangan B2SA kedepannya. Pasalnya, para kader TP PKK merupakan nyala api yang dapat memberikan edukasi serta penanaman nilai pentingnya konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman untuk pencegahan stunting kepada semua lapisan masyarakat termasuk keluarga. "Kualitas konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman yang berdampak pada penguatan gizi dan penurunan angka stunting dapat terwujud apabila pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat tumbuh. NFA bersama TP PKK akan terus bekerja menumbuhkan kesadaran tersebut," tandasnya.
Saat ini, ia menambahkan, Rumah Pangan B2SA sudah mulai berjalan di Binjai, Sumatera Utara. Selanjutnya, secara bertahap akan dibuat juga di sejumlah provinsi serta Kabupaten/Kota lainnya. "Rumah Pangan B2SA di Binjai sudah diresmikan oleh Ketua TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian yang turut hadir dalam peresmian Rumah Pangan B2SA di Binjai pada 2 Mei lalu," imbuhnya.
Sementara itu, di tempat terpisah Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, peran keluarga sangat strategis dalam menjaga ketahanan pangan dan gizi nasional. Upaya mengubah pola konsumsi pangan yang lebih beragam serta membudayakan pola konsumsi pangan B2SA dengan memberikan edukasi sejak dini sangat tepat dilakukan dengan menggandeng kader PKK yang memiliki peran penting dalam keluarga. “Langkah kerja sama dengan TP PKK ini telah sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat secara luas dalam penguatan pangan, guna menghindarkan Indonesia dari ancaman krisi pangan,” katanya.
Ketua Umum TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian mengatakan, kerja sama ini dalam upaya mewujudkan keluarga Indonesia bebas stunting. Melalui kerja sama TP PKK akan turut aktif menyosialisasikan menu makanan keluarga sehat, mudah, dan enak kepada masyarakat untuk membantu menurunkan stunting di Indonesia. Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan TP PKK terhadap pelaksanaan program pemerintah yang tertuang dalam Program Prioritas Nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024. Di mana salah satu program yang tengah dijalankan TP PKK adalah berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak serta pemenuhan gizi keluarga.
Sabrina Yuniawati