Foto: Humas NFA
NFA Bangun Rumah Pangan B2SA
BINJAI (AGRINA-ONLINE.COM) Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menggandeng Tim Penggerak (TP) PKK laksanakan kegiatan “Rumah Pangan B2SA” melalui sosialisasi dan edukasi makanan B2SA (beragam, bergizi seimbang dan aman) kepada anak stunting (permasalahan gizi kronis), gizi buruk, gizi kurang, ibu hamil, ibu menyusui serta calon pengantin. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas konsumsi pangan dan pemahaman masyarakat akan pentingnya konsumsi makanan B2SA.
Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Andriko Noto Susanto mengatakan, kualitas konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang, dan aman dapat terwujud dengan pemenuhan kebutuhan gizi seimbang yang didukung oleh pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat.
“Kualitas konsumsi pangan masyarakat saat ini menurutnya masih belum ideal, dengan pencapaian skor PPH nasional pada tahun 2022 sebesar 92,9. Ia menyebut salah satu upaya untuk meningkatkan PPH ideal yakni dengan meningkatkan konsumsi sayur dan buah, pangan hewani dan kacang-kacangan,” katanya saat acara peresmian Rumah Pangan B2SA di Kota Binjai Sumatera Utara, Selasa (2/5).
Andriko mengatakan, diperlukan upaya mengubah pola konsumsi pangan masyarakat melalui edukasi/kampanye dan sosialisasi konsumsi pangan B2SA dalam mendukung terwujudnya sumber daya manusia berkualitas, sehat, aktif dan produktif. Melalui edukasi dan pengembangan rumah pangan B2SA sebagai sarana percontohan dalam rangka mengaplikasikan konsumsi pangan dengan gizi seimbang. Sehingga diharapkan dapat mengatasi stunting, gizi buruk agar dapat mewujudkan generasi sehat, aktif, dan produktif.
“Rumah Pangan B2SA merupakan tempat dimana dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan kualitas konsumsi pangan ini dilaksanakan dengan cara memberikan makanan beragam, bergizi seimbang dan aman kepada penerima manfaat, yaitu anak stunting sebanyak 65 orang akan diberikan makanan 3 kali dalam seminggu selama 6 bulan,” terangnya.
Ia memastikan, Rumah pangan B2SA akan direplikasi di 70 lokasi di seluruh Indonesia bekerjasama dengan PKK di tingkat pusat sampai tingkat desa. Sebelumnya kerja sama dengan PKK ini sudah dilaksanakan selama tahun 2022 di seluruh Indonesia melalui kegiatan Dapur B2SA. Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan, Rinna Syawal mengatakan, kegiatan Rumah Pangan B2SA didalamnya terdapat Dapur B2SA sebagai tempat mengolah menu makanan B2SA berbasis pangan lokal.
“Kegiatan ini juga akan diintegrasikan dengan penyediaan lahan pekarangan dengan memanfaatkan lahan sekitar rumah pangan atau tempat tinggal untuk ditanami dengan berbagai komoditas sumber pangan keluarga,” tambahnya.
Dalam pelaksanaannya, Ia menambahkan, kegiatan Rumah Pangan B2SA akan dikelola oleh kader PKK di desa/kelurahan dengan menyusun menu B2SA sesuai potensi dan kearifan lokal pada masing masing lokasi rumah pangan.
“Selain menyusun menu B2SA serta mengolah/menyiapkan makanan B2SA, juga dilakukan edukasi pada saat pemberian makanan kepada para penerima manfaat, yaitu anak stunting, anak gizi buruk dan kurang serta Ibu hamil,” jelasnya.
Ketua TP PKK Pusat, Tri Tito Karnavian turut hadir dalam peresmian Rumah Pangan B2SA di Binjai menyatakan, kesiapannya untuk mendukung dan berkolaborasi dengan Badan Pangan Nasional dalam melaksanakan kegiatan ini dengan menggerakan seluruh kader PKK di seluruh Indonesia.
Dukungan yang sama diberikan oleh Walikota Binjai Amir Hamzah untuk menjalankan kegiatan Rumah Pangan B2SA di Kota Binjai serta diharapkan melalui intervensi pangan B2SA ini dapat memperbaiki kualitas konsumsi pangan masyarakat dan menurunkan angka stunting.
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menilai upaya mengubah pola konsumsi pangan yang lebih beragam serta membudayakan pola konsumsi pangan B2SA dengan memberikan edukasi sejak dini sangat tepat dilakukan dengan menggandeng kader PKK yang tentu nya memiliki peran yang sangat penting dalam keluarga.
Langkah ini, menurutnya, sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang menekankan pentingnya upaya menurunkan angka stunting di Indonesia dengan meningkatkan penyuluhan untuk mengawasi dan memberikan perawatan kepada anak yang mengalami stunting.
“Peran kader PKK mulai dari tingkat pusat hingga ke desa sangat penting dalam upaya penanganan stunting melalui kegiatan Rumah Pangan B2SA, tentunya ini merupakan sinergitas yang baik ditambah dengan dukungan pendampingan dari Pemerintah Daerah agar kegiatan ini dapat memberi dampak yang signifikan,” tegasnya.
Sabrina Yuniawati