Foto: Humas Perkebunan
Perkuat Industri Sawit, Perkokoh Ekonomi Nasional
JAKARTA (AGRINA-ONLINE.COM) Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan, pentingnya industri kelapa sawit bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut SYL, industri sawit adalah salah satu penopang laju ekspor Indonesia disaat semua negara mengalami krisis global. Ditambah lagi selama ini, sawit juga merupakan andalan sekaligus kebanggaan bangsa Indonesia.
"Saya katakan sawit itu adalah kebanggan Indonesia karena disaat dunia menghadapi covid, pertanian tetap menjadi bantalan ekonomi. Ekspor kita tahun 2020 tumbuh di atas 15 persen. Tentu salah satunya dari sawit. Tapi yang paling penting target PSR kita jalan. 180 ribu ha dalam setahun itu harus kita kejar untuk kepentingan bangsa yang lebih luas," katanya saat mendampingi Wapres Maruf Amin dalam pengukuhan pengurus Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) di Istana Wakil Presiden, Rabu (12/4).
SYL mengatakan, saat ini program peremajaan sawit rakyat kurang lebih mencapai 16 juta ha. Luasan tersebut, sebagian di antaranya harus segera dilakukan replenting agar produksi sawit nasional tidak terjadi penurunan. "Selain itu, sawit juga bisa menjadi biodisel, bisa menjadi pakan dan bisa menjadi macam macam. Kita dorong yuk. Dan saya bersama GAPKI akan merancang menuju 1000 triliun hasil ekspor perkebunan," jelasnya.
Ketua Umum GAPKI, Edi Martono menyampaikan, terima kasih atas perhatian Wapres dan Menteri Pertanian dalam memaksimalkan potensi sawit untuk kepentingan bangsa. Dia mengaku siap mendukung program PSR yang lebih masif di seluruh Indonesia.
"Apalagi selama ini Industri sawit telah menjadi komoditi andalan pemerintah. Tahun 2022 pangsa produksi kita capai 55 persen, pangsa ekspor 50 persen sehingga sawit Indonesia dalam memenuhi kebutuhan dunia sangat penting," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin juga mendorong GAPKI untuk mempercepat program peremajaan sawit rakyat atau PSR sebagai upaya bersama dalam membuka hambatan akses pasar di negara tujuan ekspor. Dengan begitu, kata Wapres, produksi sawit nasional terus berkembang dan berkelanjutan.
"Saya berharap GAPKI menjadi ujung tombak dalam melakukan percepatan program peremajaan sawit, kemudian mengantisipasi kampanye negatif sawit," terangnya.
Wapres mengatakan, industri sawit merupakan industri yang sangat penting dalam menopang ekonomi nasional. Karena itu, GAPKI juga harus memperkuat kemitraan bersama masyarakat serta melakukan pendampingan ISPO dan memaksimalkan program CSR bersama para santri di pesantren seluruh Indonesia.
"Saya minta GAPKI memperkuat kemitraan bersama rakyat, melakukan pendampingan ISPO, memaksimalkan program CSR dan kolaborasi dengan pondok pesantren," pungkasnya.
Sabrina Yuniawati