Foto: Humas Peternakan
Indonesia memberikan pelatihan bagi petugas IB Palestina
MALANG (AGRINA-ONLINE.COM) Tahun ini Indonesia kembali memberikan pelatihan bagi petugas Inseminasi Buatan (IB) dari negara Palestina. Pengembangan kapasitas bagi petugas Palestina dalam sub sektor peternakan tersebut dilakukan dalam kerangka kerjasama pelatihan “Third Country Training Course on Management of Artificial Insemination for Palestine”.
Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian, Agung Suganda mengatakan, pelaksanaan pelatihan IB diberikan oleh Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari ini merupakan pelatihan ke-3 bagi petugas IB dari negara palestina. “Kementan berharap pelatihan ini bermanfaat dan para peserta. Sehingga kembali ke negaranya dapat mengembangkan teknologi ini bahkan dapat menjadi innovator,” jelasnya dalam keterangan pers, Selasa (20/12).
Agung menyampaikan, cara paling cepat dan efektif untuk meningkatkan produktivitas ternak adalah melalui Inseminasi Buatan (IB). Lebih lanjut Ia jelaskan, teknik IB pada sapi mengalami kemajuan sejak sekitar tahun 1950 dan IB digalakkan di Indonesia pada tahun 1976, sebagai upaya untuk meningkatkan genetik dan produktivitas sapi lokal. “Bahkan di beberapa negara maju IB pada ternak sapi telah dikomersialkan dan menjadi produk IB bernilai ekonomi tinggi, serta menjadi produk industri,” ungkapnya.
Sebagai informasi, BBIB Singosari merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementerian Pertanian telah mampu menerapkan teknologi IB pada ternak sapi dan kambing. Telah mampu meningkatkan kapasitasnya seperti pengolahan konsentrat hijau, produksi semen sexing, semen ikan, pembuatan laboratorium terakreditasi ISO 17025, sistem manajemen mutu ISO 9001 dan telah mengekspor produk semen ke berbagai negara seperti Malaysia, Kamboja, Myanmar, Timor Leste dan Kyrgyzstan.
Kegiatan pelatihan lanjut Agung, merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk memberikan pelatihan bagi negara-negara berkembang, seperti Palestina. BBIB Singosari sebagai UPT kami telah beberapa kali diberikan kepercayaan untuk menjadi tempat pelatihan bagi beberapa negara berkembang. “Tentunya ini menjadi kebanggaan buat kami bisa bermanfaat dalam sharing knowledge untuk negara lain,” tandasnya.
Di tempat terpisah, Kepala Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Kresno Suharto mengatakan, pelatihan berharapkan semua peserta dapat mengeksplorasi lebih lanjut mengenai pengembangan manajemen IB dan pembaruan teknologi lainnya di bidang produksi dan pembibitan ternak.
Pada pelatihan ini, peserta melakukan kunjungan ke beberapa unit kerja terkait lainnya, yaitu Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Balai Pembibitan Sapi Bali, Balai Inseminasi Buatan Baturiti, Balai Penyelidikan Penyakit Denpasar, Dinas Peternakan Bali, Universitas Brawijaya, Koperasi Perah serta Peternakan Ruminansia Kecil. “Saya berharap melalui pelatihan yang singkat ini, dapat meningkatkan kompetensi para peserta dalam manajemen IB," imbuhnya saat menghadiri acara penutupan pelatihan IB bagi negara Palestina di BBIB Singosari (17/12).
Pelaksanaan Training untuk petugas dari Palestina dilaksanakan secara Hybrid: pelatihan daring (online) dilaksanakan pada tanggal 21-24 November 2022, sedangkan offline akan dilaksanakan pada 3 tempat yakni Jakarta, Bali, dan Malang, pada tanggal 5-17 Desember 2022.
Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk Indonesia H.E. Zuhair Al Shun menyampaikan, pihaknya memberikan apresiasi mendalam atas penyelenggaraan pelatihan teknologi IB bagi para petugas Palestina. “Terimakasih kepada Pemerintah Jepang melalui JICA atas pembiayaan pelatihan ini, juga kepada Kementerian Pertanian dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, kami berharap kedepannya akan terjalin kerjasama yang lebih erat lagi antara Indonesia, Jepang dan Palestina,” ungkapnya.
Salah satu peserta, Mousa Rizq Khalel menyebutkan, pihaknya sangat antusias mengikuti pelatihan ini karena dapat langsung terjun untuk praktek ke lapangan apalagi kedatangan ke Indonesia merupakan kunjungan yang pertama. "Berharap dapat kembali ke Indonesia untuk mengikuti pelatihan selanjutnya," pungkasnya.
Sabrina Yuniawati