Minggu, 4 Desember 2022

Peluang Bisnis Itik Semakin Cantik

Peluang Bisnis Itik Semakin Cantik

Foto: Istimewa
Peluang pasar unggas air masih terkendala berbagai permasalahan hulu-hilir

Kuliner itik atau bebek ternyata juga dinikmati masyarakat dunia. Salah satu kuliner bebek yang paling beken seantero jagat adalah bebek peking.
 
Masakan bebek panggang asal negeri China ini awalnya merupakan makanan favorit keluarga kerajaan pada masa Dinasti Ming di abad 13. Alhasil, hanya keluarga raja dan tamu kehormatannya saja yang bisa menyantap sajian ini.
 
Pada tahun 1416, mengutip Tribun Travel, restoran Bianyifang mulai menawarkan menu bebek peking ke masyarakat. Dari situlah warga biasa akhirnya dapat merasakan nikmatnya menu tersebut. Selanjutnya, pada 1864 restoran Quanjude ikut menyajikan menu bebek peking. Tersebab dua restoran inilah kelezatan bebek peking pun menyebar ke seluruh dunia.
 
Berjalannya waktu, konsumsi daging bebek global terus tumbuh. Lembaga riset Technavio menyebut, pada 2021-2025 pasar daging bebek global tumbuh rerata 3% per tahun (CAGR) dengan pertambahan nilai mencapai US$1,6 miliar. Asia Pasifik menjadi pasar daging bebek yang paling dinamis dengan total ekspansi sebanyak 75% pada akhir 2025.
 
China, Jepang, dan Malaysia merupakan negara kunci untuk pasar daging bebek di Asia Pasifik. Menurut analisis Technavio, pertumbuhan pasar di kawasan ini akan lebih cepat daripada di pasar Timur Tengah dan Afrika. Peningkatan kesadaran akan kesehatan, kenyamanan yang ditawarkan daging olahan, dan berkembangnya rantai makanan cepat saji akan mendorong pertumbuhan pasar daging bebek di Asia Pasifik selama periode 2021-2025.
 
Pertumbuhan pangsa pasar daging bebek di segmen daging segar juga akan naik signifikan. Peningkatan ketersediaan daging bebek segar di supermarket, hypermarket, toserba, dan saluran distribusi lain bakal mendorong pertumbuhan pasar daging bebek segar. Tingginya kebutuhan produk pangan kaya protein dan kenaikan tingkat pendapatan ikut mendorong geliat segemen ini.
 
Bergairahnya pasar daging bebek global terutama didongkrak oleh meningkatnya kesadaran akan manfaat kesehatan dengan mengonsumsi daging bebek. Ini menyebabkan terangkatnya permintaan daging bebek segar dan olahan. Sebab itulah, beberapa vendor memperluas kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan tersebut sehingga mendorong ketersediaan berbagai pilihan produk di pasar.
 
Geliat pasar daging bebek di Indonesia semakin ramai di era 2000-an. Bisnis kuliner bebek terus tumbuh dengan munculnya warung bebek kaki lima, resto premium, bahkan dapur digital (cloud kitchen). Dapur digital kuliner Bebek Goreng Bikin Tajiir (BGBT) yang diusung Wahyoo misalnya, mencapai 132 outlet hanya dalam setahun.
 
Industri hilir yang makin berkembang ini mendorong pertumbuhan industri antara dan hulu. Di industri antara, usaha rumah potong hewan unggas (RPHU) bebek semakin dibutuhkan untuk menghasilkan karkas bebek berkualitas dan sebagai stok penyangga. RPHU bebek milik PT Phalosari Unggul Jaya di Jawa Timur contohnya, bisa meningkatkan kapasitas potong hingga 5-6 kali lipat dari awal pendirian.
 
Di hulu, bibit bebek umur sehari (day old duck, DOD) semakin dicari. PT Putra Perkasa Genetika, produsen DOD di Jawa Barat bahkan menargetkan produksi final stock bebek sebanyak 26,4 juta ekor pada 2023 dari sebelumnya 23,8 juta ekor tahun ini. Kebutuhan sarana produksi seperti pakan dan obat-obatan juga semakin tinggi.
 
Sayang, besarnya peluang pasar di bisnis unggas air ini masih terkendala berbagai permasalahan hulu-hilir. L. Hardi Prasetyo, Dewan Pembina Masyarakat Ilmu Perunggasan Indonesia mengungkap, masalah dalam industri bebek dimulai dari teknis budidaya, sistem perbibitan dan produksi, keterkaitan antarsubsitem produksi, serta pemasaran dan pengolahan hasil.
 
Pertumbuhan industri unggas air di Indonesia, khususnya daging bebek, masih baru. Karena itu, teknis budidayanya belum standar akibat sumber daya genetik yang belum terbangun sempurna. Perusahaan pembibitan skala besar pun baru ada 3, selain pembibitan kecil lagi tradisional.
 
Sistem produksi bebek pedaging juga belum terkait dari hulu ke hilir sehingga pelaku usaha sulit memasarkan. Inilah saatnya seluruh stakeholder membenahi setiap sistem di rantai pasok agribisnis bebek agar industri yang menjanjikan itu tidak ketinggalan pasar.*

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain