Kamis, 1 Desember 2022

Pengukuhan Pengurus, MPPI Jadi Bagian Penguat Ketahanan Pangan

Pengukuhan Pengurus, MPPI Jadi Bagian Penguat Ketahanan Pangan

Foto: Dok. MPPI
MPPI menaungi seluruh entitas, praktisi, dan pelaku pertanian

JAKARTA (AGRINA-ONLINE.COM). Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI) diharapkan menjadi perekat para pelaku usaha di dunia perbenihan dan perbibitan dalam negeri. Bukan hanya industrinya, tetapi juga merekatkan dengan pemerintah dan lembaga penelitian di perguruan tinggi untuk bersatu meningkatkan produksi pangan.

 

Setelah secara aklamasi Dr. HE Herman Khaeron terpilih kembali menjadi Ketua Umum MPPI periode 2022-2027 pada 12 Agustus 2022, pengurus MPPI pada Rabu (30/11) dikukuhkan. Sebelumnya, anggota DPR Komisi VI ini telah memimpin MPPI pada periode 2017-2022.

 

Herman menjelaskan, MPPI merupakan wadah yang menaungi seluruh entitas, praktisi, dan pelaku pertanian untuk bisa ke depan mempertahankan Indonesia sebagai negara agraris yang berdaulat dan mandiri. “Dalam implementasi Undang-undang No. 18 Tahun 2012 menuju kepada pangan indonesia yang berdaulat dan mandiri, inilah (MPPI) komunitasnya,” tegasnya pada pengukuhan pengurus MPPI.

 

Herman menambahkan, petani menjadi bagian yang tidak bisa ditinggalkan dalam mengejar sektor pangan. Sebagai sebuah forum, ia berharap, MPPI harus menjadi pengikat untuk berdiskusi, melahirkan ide dan gagasan, bahkan menampung curahan hati seluruh pihak di dunia perbenihan dan perbibitan Tanah Air.  

 

“Jadi sebagai organisasi naungan, harusnya MPPI menjadi organisasi pejuangan, baik sektor perbenihan maupun pertanian. Bahkan, menjadi wadah yang melahirkan solusi bagi bangsa,” katanya.

 

Dalam jajaran pengurus MPPI 2022-2027, Adhie Widihartho mendampingi Herman sebagai Sekjen MPPI. Selain itu, ditetapkan pula  Ketua Dewan Penasehat MPPI, Prof. Dr. M. Jafar Hafsah; Ketua Dewan Pembina, Prof. Dr. Rachmat Pambudy, MS; dan Ketua Dewan Pakar, Dr. Dwi Asmono, MS, APU. Pengukuhan pengurus MPPI berlangsung di gedung RNI, Jakarta.

 

Hadir pada kegiatan tersebut Menteri BUMN, Erick Thohir dan Komisaris Utama PT ID Food/RNI, Dr. Bayu Krisnamurthi. Menteri BUMN,  Erick Thohir mengatakan, pangan merupakan jantungnya pembangunan. Karena itu jika bangsa Indonesia akan mandiri pangan, maka bibit dan benihnya harus tersedia. Bahkan, Erick mengakui, Kementerian BUMN telah menetapkan transformasi pangan sebagai langkah awal.

 

“Sejak Covid-19 kita lakukan pertemuan membahas pangan. Kita bangun ekosistem pangan yang baik untuk semua. Apakah dalam bentuk kerja sama dengan swasta dengan BUMN atau BUMN dengan peneliti maupun petani. Ini yang akan kita lakukan, termasuk kalangan UMKM menjadi bagian ” katanya saat memberikan sambutan kunci Pengukuhan Pengurus MPPI.

 

Ke depan peluang pangan sangat besar dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik hingga 2024. Apalagi, masyarakat kelas menengah pada tahun 2030 akan mencapai 145 juta jiwa dan akan naik menjadi 210 juta jiwa.  “Daya beli meningkat menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang membaik,” katanya.

 

Salah satu tantangan sistem pangan, ungkap Bayu, kendala lahan. Karena itu, ia mengusulkan MPPI mendorong pengembangan urban farming yang diikuti dengan perbenihan. Jadi, ke depan masalahnya bukan hanya lahan tapi juga benih unggul.

 

Bayu melihat, sistem perbenihan dan perbibitan harus bisa menjawab tantangan pangan tersebut. Untuk itu, ia berharap, MPPI harus bisa membangun sistem perbenihan, bukan hanya produksi benih tapi juga distribusi benih lebih profesional. “Kalau perlu kita meninjau ulang sistem perbenihan,” katanya.

 

Selepas pengukuhan Pengurus MPPI, berlangsung Talkshow bertajuk “Revolusi Perbenihan dan perbibitan Mengantisipasi Krisis Pangan Global” yang menghadirkan pembicara Bayu Krisnamurthi, M. Syakir, Ketua Umum PERAGI, dan I Gusti Ketut Astawa, Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilitas Pangan, Badan Pangan Nasional.

 

 

 

Windi Listianingsih

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain