Senin, 29 Agustus 2022

Dihantam PMK dan Pakan Mahal, Widodo Makmur Perkasa Masih Bukukan Laba Rp14,5 Miliar

Dihantam PMK dan Pakan Mahal, Widodo Makmur Perkasa Masih Bukukan Laba Rp14,5 Miliar

Foto: ist.
wabah PMK dan naiknya biaya pakan tingkatkan beban biaya operasional WMPP

Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). PT Widodo Makmur Perkasa Tbk berhasil membukukan keuntungan senilai Rp 14,5 miliar pada paruh pertama 2022. Operasional Perusahaan yang terintegrasi serta diferensiasi lini bisnis yang luas, mendorong performa financial emiten berkode WMPP ini tetap kuat di tengah tantangan industri peternakan dalam beberapa bulan terakhir. 

 

Tumiyana, Chief Executive Officer PT Widodo Makmur Perkasa Tbk mengatakan, laba perusahaan secara umum menurun dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama. Hal ini lantaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mempengaruhi konsumsi daging sapi nasional secara umum.

 

“Terjadi penurunan produksi di Rumah Potong Hewan (RPH) di kota-kota besar di Indonesia lebih dari 40%. Tidak hanya itu, kenaikan harga pangan unggas secara nasional juga turut mendepresiasi laba Perseroan. Namun kondisi tersebut diprediksi tidak berlangsung lama sejalan dengan program vaksinasi sapi dari Pemerintah dan upaya stabilisasi harga pangan ternak nasional,” terangnya dalam keterangan resmi yang diterima AGRINA (27/8).

 

Tumiyana menjelaskan, paruh pertama 2022 merupakan tahun yang menantang bagi industri peternakan secara umum, terutama meningkatnya cost operasional Perseroan. Adanya wabah PMK mendorong Perseroan menerapkan biosekuriti sebagai sebuah protokol wajib Perusahaan untuk mencegah kontaminasi dari lingkungan luar. Selain itu, naiknya harga pakan unggas juga meningkatkan beban biaya operasional Perseroan secara umum.

 

“Perusahaan melihat kondisi saat ini sebagai sebuah peluang kedepannya. Adanya penurunan konsumsi daging sapi saat ini akibat wabah PMK, akan menyebabkan berkurangnya stok daging sapi di masyarakat beberapa bulan ke depan, sehingga penjualan daging sapi diprediksi akan kembali rebound,” tandas Tumiyana.

 

Sebagai informasi, pada paruh pertama 2022, lini bisnis ternak sapi menyumbang pendapatan Perusahaan sebanyak 21%, unggas 59%, pengolahan daging 14%, komoditas pertanian 4%, dan energi 2%.

 

Try Surya A

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain