Foto: Dok. Pribadi
Undang-undang perlindungan hewan masih lemah dan tidak ada efek jera bagi pelaku penyiksa hewan
Davina Veronica, model dan pendiri yayasan pecinta hewan, Natha Satwa Nusantara,mengajak semua orang untuk melindungi hewan. Dia menyoroti banyaknya kasus kekerasan yang terjadi belakangan ini. Salah satu contoh dia unggah di akun instagramnya, yaitu penyiksaan terhadap anak monyet hanya demi konten media sosial.
“Anak monyet seharusnya bersama induknya. Kalian tahu untuk mengambil anak monyet, pemburu harus membunuh induknya terlebih dahulu. Hewan yang seharusnya dilindungi dan dijaga,mati dengan percuma,” ujarnya pada acara “Sayangi Bumi dan Si Kesayangan”, Jakarta (13/7).
Wanita kelahiran 20 Oktober 1978 ini berpendapat, undang-undang perlindungan hewan masih lemah dan tidak ada efek jera bagi pelaku penyiksa hewan. Karena itu, dia menyuarakan perlunya undang-undang tersebut direvisi.
“Kasus kekerasan pada hewan memang belum menjadi prioritas,tapi semoga suara ini dipertimbangkan dan didengar. Natha Satwa Nusantara bersama Animal Defenders Indonesia dan yayasan hewan seluruh Indonesia bersatu dan bersuara lebih keras agar lebih didengar karena kekerasan pada hewan tidak bisa ditoleransi. Kita juga merangkul aparatur pemerintah karena mereka punya kekuatan,” ungkap wanita berdarah Manado, Sulawesi Utara itu.
Sabrina Yuniawati