Foto: - WINDI LISTIANINGSIH
Febby Novita (Kedua dari Kanan), daging kerbau beku aman dikonsumsi
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Masyarakat tidak perlu panik terhadap isu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sedang mewabah di Indonesia. Apalagi, PMK bukanlah penyakit yang bersifat zoonosis atau menular ke manusia.
Tjahjani Widiastuti, Koordinator Zoonosis Direktorat Kesehatan dan Masyarakat Veteriner, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian menegaskan, virus PMK sangat mudah dimatikan. “Direbus 500 C sudah mati. Dibuat asam dengan pH kurang dari 6 atau lebih basa, pH lebih dari 9 (virus) bisa mati,” jelasnya di acara Talk Show “Panik PMK? Daging Frozen Kerbau Alternatif Sumber Protein dan Gizi Masyarakat yang Aman” pada pameran Food Hotel Indonesia di JIEXPO Kemayoran, Jakarta (27/7).
Menurut Yani, sapaannya, proses pengolahan daging sapi atau kerbau dengan proses pelayuan selama 24 jam mengakibatkan pH daging bisa turun kurang dari 6 sehingga akan menginaktivasi virus PMK. Virus yang sudah inaktif ini bersifat sangat lemah bahkan bisa sampai mati. “Ketika dimasak sudah mati. Dipanaskan 50 C saja sudah mati,” lanjutnya.
Ia menekankan, “PMK ini bukan masalah untuk kesehatan manusia. Ini sebenarnya lebih ke arah kita menjaga lingkungan supaya tidak tercemar. Ini dikhawatirkan menular ke hewan rentan yang lain. Nah, hewan rentan yang lain ini kita khawatirkan musnah.” Karena itu, produk hewan yang diolah penanganan yang benar juga dapat mendukung upaya pencegahan penyebaran PMK pada hewan dan lingkungan sekitar.
Direktur Bisnis Perum BULOG, Febby Novita pada kesempatan yang sama menegaskan, Perum BULOG memastikan bahwa daging frozen (beku) kerbau yang diimpor dari India aman dan bebas dari PMK. Daging ini pun dapat menjadi alternatif sumber protein dan gizi masyarakat yang aman.
Bahkan, Febby bersama tim secara langsung terbang ke India untuk memeriksa langsung proses penelusuran, pemotongan, dan transportasi produksi hewan ternak di India. “Kami memastikan sendiri ke India bagaimana kita membeli barang itu sudah kita yakini higienis dan clean untuk proses dari baik dari hewan dan dagingnya. Kami membeli dari distributor yang teregistrasi produsen daging dari India, namanya nomor APEDA (Agricultural and Processed Food Products Export Development Authority) dan itu sudah diverifikasi oleh Kementerian Pertanian India,” jelasnya.
Tim telah melakukan inspeksi dari tahap peternak hingga rumah produksi di daerah yang dipilih secara acak untuk memeriksa prosedur yang dilaksanakan oleh pemasok daging beku. Daging kerbau yang diimpor BULOG dipastikan hanya berasal dari supplier yang telah mendapat sertifikasi halal dari Majelis Ulama India dan Indonesia serta izin untuk memasok ke negara Indonesia dari Kementerian Pertanian RI.
“Selain itu juga, produk daging beku harus telah memenuhi kriteria kesehatan hewan dan dinyatakan layak di konsumsi manusia (fit for human consumption) sebagaimana dinyatakan dalam sertifikat kesehatan (Health Certificate) dari Lembaga Veteriner di India,” kata Febby.
Demi meyakinkan lagi terhadap kondisi daging kerbau beku yang diimpor tersebut, BULOG melakukan uji PCR di Pusat Veteriner Farma secara berkala. “BULOG secara rutin melakukan uji laboratorium, termasuk uji PMK untuk meyakinkan bahwa daging beku dari India memenuhi persyaratan kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Saat tiba di Indonesia daging kerbau langsung diperiksa tiap kontainer oleh Balai Karantina Tanjung Priok Kementerian Pertanian dan diberi sertifikat” tambah Febby.
Afzal Aziz, Advisor Asosiasi Pengusaha Daging India dan President International Business Development Processed Food Division Allana Group, supplier daging kerbau India menjelaskan, daging kerbau yang diproduksi Allana 100% halal dan telah diekspor ke lebih dari 70 negara, seperti Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, dan Malaysia. “100% daging yang diekspor dari India disembelih dari RPH (rumah potong hewan) halal. Kami tidak mengekspor daging yang tidak halal. Ini juga diakui oleh Majelis Ulama India,” katanya.
Sejak 1969 Allana mengekspor daging halal dari India. “Sebagai perusahaan daging halal, kami terus menyajikan (daging halal) terbesar di India dan juga terbesar di dunia,” tandasnya. Terlebih, pabrik dan peternakan Allana hanya terletak di daerah bebas PMK. “Setiap produk yang dikirim ke pasar mendapat sertifikat vaksin dan halal. Setiap hewan yang dipastikan fit dan sehat, didiamkan 24 jam baru disembelih,” imbuhnya.
Febby menjelaskan, tahun 2022 BULOG mendapat penugasan importasi daging kerbau sebanyak 100 ribu ton. Dengan stok daging kerbau beku yang telah datang sebanyak 57 ribu ton, BULOG berhasil membantu mengatasi kebutuhan lonjakan permintaan dan harga daging beku mulai dari Ramadan dan Idul Fitri hingga saat ini.
Berdasarkan serapan konsumen sejak 2016, kebutuhan daging kerbau rata-rata 12 ribu ton per bulan. Febby memperkirakan kemungkinan lonjakan konsumsi daging, khususnya daging kerbau pada akhir tahun yang bertepatan dengan momen Natal dan tahun baru sebanyak 30%. “Daging kerbau beku ini menjadi salah satu solusi,” pungkasnya.
Windi Listianingsih